BACA JUGA:Diamankan KPK, Apakah Benar Gubernur Maluku Utara Sering Order Pelacur? Ini Detailnya
BACA JUGA:Malas untuk Dandan Tapi Ingin Tampil Cantik? Ini Dia Solusinya Dijamin Tanpa Ribet Langsung Sat Set!
Sambil terisak sang Doktor mengatakan bahwa anak-anaknya tidak hadir di pemakaman ibunya. Sang Doktor pun sedih dan terpukul, tapi dia tidak dapat menyalahkan orang lain.
Karena itu adalah hasil dari apa yang dia ajarkan kepada anak-anaknya. Sang Doktor pun mengatakan dia harus menanggung akibatnya.
Belakangan, sang doktor belajar agama. Dia belajar tentang ajaran Nabi Muhammad SAW termasuk cara mendidik anak.
Setelah memahami agama, dia sadar bahwa dia telah salah mendidik anaknya selama ini.
Dengan menyekolahkan anak-anak saya ke luar negeri, saya merasa telah menjerusmuskan mereka.
Mereka meninggalkan agama dan tidak memahami konsep hidup yang benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah, ungkap Sang Doktor.
Belakangan ini, sang doktor berencana menjual asetnya, membeli lahan yang cukup luas untuk dibangun pesantren dan tinggal di sana.
Dia berharap suatu saat nanti salah satu cucunya akan tinggal bersamanya dan belajar di pesantren.
Kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah di atas, terutama bagi para orang tua.
Jangan sampai sebagai orang tua kita begitu bangga dengan kesuksesan duniawi anak-anak kita, tetapi kita sering lupa tentang bekal agama dan kesuksesan akhirat anak-anak kita.
Memiliki anak yang sholeh adalah harta dan investasi terbaik dan paling bermanfaat bagi orang tua baik di dunia maupun di akhirat. ***