Vape Bisa Bikin Cepat Tua dan Kanker Kulit? Kok Bisa, Yuk Temukan Jawabannya di Sini!

Jumat 19 Jul 2024 - 07:14 WIB
Reporter : Riska Ayu Kurniati
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID - Vape atau rokok elektrik telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan di kalangan generasi muda. 

Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan vape telah meningkat pesat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. 

Tapi tahukah kamu kalau vape dapat meningkatkan risiko penuan dini, yuk simak di sini apa saja risiko yang ditimbulkan dari vape.

Vape sendiri merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan uap dari cairan yang mengandung nikotin, serta berbagai zat kimia dan aroma lainnya. 

Berbeda dengan rokok konvensional yang menghasilkan asap dari proses pembakaran tembakau, vape dianggap lebih modern dan dijual dalam berbagai varian rasa yang menarik. 

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang ingin mencoba pengalaman baru tanpa harus merokok tembakau konvensional.

BACA JUGA:Penyalahgunaan Samcodin Masih Jadi Ancaman Anak Muda di Bengkulu Selatan, Ini Buktinya

BACA JUGA:Korsleting Listrik Sebabkan Rumah Warga Hangus, Korban Rugi Rp 200 Juta, Kabel Listrik Rumah Perlu Diganti

Salah satu alasan utama mengapa vape menjadi begitu populer di kalangan generasi muda adalah karena persepsi bahwa penggunaan vape lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional. 

Banyak orang percaya bahwa karena vape tidak menghasilkan asap dan tidak membakar tembakau, maka dampak negatifnya terhadap kesehatan tidak seberat rokok tembakau.

Dikutip dari harian.disway.id, namun siapa sangka ternyata vape dapat menyebabkan penuaan dini. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penuaan dini pada kulit adalah nikotin yang terkandung dalam vape. 

Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan oksigen ke kulit, menghambat proses regenerasi kulit, mempercepat kehilangan elastisitas dan kelembapannya. Akibatnya, pengguna vape berisiko mengalami keriput dan garis-garis halus pada usia muda.

Selain nikotin, bahan lain yang terkandung dalam cairan vape seperti propilen glikol dan gliserun dapat membahayakan kulit. 

Kulit kendur, kerutan, dan flek hitam pada kulit dapat disebabkan oleh zat-zat ini yang mengganggu produksi kolagen dan elastin yang merupakan bahan penting yang menjaga kulit kencang dan elastis.

Selain itu, penggunaan vape menghasilkan radikal bebas yang merupakan molekul tidak stabil yang memiliki kemampuan untuk merusak sel-sel kulit. Radikal bebas meningkatkan stres oksidatif yang menyebabkan kulit menjadi lebih tua lebih cepat. 

Kategori :