Viral di Kalangan Anak- Anak, Berikut Alasan Kontroversi Game Sakura School Simulator

Senin 15 Jul 2024 - 04:02 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Dedi Julizar

Perilaku anak-anak yang sering menyaksikan adegan kekerasan dan pornografi cenderung lebih mudah emosi, agresif, cemas dan bahkan dalam beberapa kasus anak-anak bisa meniru perilaku adegan tersebut. 

Padahal, perilaku tersebut pasti akan menyimpang dari moral yang ada. 

2. Kurangi Produktivitas

Game ini bersifat adiktif yang menyebabkan pemainnya kecanduan untuk terus-menerus memainkan game tersebut. 

Akibatnya, anak-anak yang sudah kecanduan game itu akan terus memainkannya selama mungkin sampai-sampai mereka tidak melakukan hal lain selain bermain game. 

BACA JUGA:Kapal Perintis Gagal Sandar di Dermaga Linau, Pembangunan Milyaran Mumbazir

BACA JUGA:Coklit Mata Pilih Pilkada Bengkulu 91%, Ini Penjelasan Ketua KPU Bengkulu

3. Picu Gangguan Kesehatan

Karena kecanduan game tersebut, anak-anak bahkan bisa lupa untuk makan, mandi dan tidur. Ini tentu bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan. 

4. Salah Pemahaman

Adanya adegan-adegan dewasa pada game itu memberikan risiko pada anak-anak terhadap pemahaman yang salah tentang seks.

Kurangnya anak akan pemahaman tentang seks dapat mendorong anak-anak untuk terlibat dalam praktik seksual yang berisiko tinggi. 

Dengan begitu, banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban penyalahgunaan seksual, yang dapat menyebabkan dampak traumatis dan masalah kesehatan mental.

Itulah sejumlah alasan kenapa game viral Sakura School Simulator mengalami kontroversi. ***

Kategori :