RADAR KAUR - Universitas Bengkulu (Unib) mengantongi sertifikat akreditasi internasioal (Internasiona The Accreditation Certification and Quality Assurance Institute (ACQUIN) pertama di Indonesia.
Unib juga menjadi institusi perguruan tinggi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah terakreditasi internasional, dari lembaga akreditasi yang berkedudukan di Jerman.
Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc mengatakan, terdapat dua macam akreditasi ACQUIN yang dilakukan yakni, akreditasi terhadap program studi Strata Satu (S1) dan program studi Pascasarjana (S2 dan S3), dan kedua akreditasi terhadap institusi perguruan tinggi. Sehingga melalui proses yang panjang, Unib menerima 69 Sertifikat Akreditasi ACQUIN.
“Setelah melalui perjuangan pada 2022, alhamdulillah Unib mengantongi Sertifikat Akreditasi Internasioal ACQUIN pertama di Indonesia, dengan mendapatkan 69 sertifikat akreditasi ACQUIN,” ungkapnya.
Tambahnya, dengan telah terbitnya 69 sertifikat tersebut, secara institusional Unib bisa disebut sebagai pelopor akreditasi ACQUIN di Indonesia.
Karena Unib menjadi universitas pertama dan satu-satunya di Indonesia, saat ini yang memiliki Sertifikat ACQUIN, di samping menjadi universitas yang paling banyak program studinya telah terakreditasi ACQUIN.
Ke 69 sertifikat ini, untuk akreditasi internasional program studi sebanyak 68 sertifikat dan 1 sertifikat akreditasi internasional untuk institusi. Sehingga sertifikat ini akan berlaku hingga 6 tahun ke depan.
ACQUIN ini adalah asosiasi terdaftar pada European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR). Lembaga ini berkantor pusat di Bayreuth – Jerman.
EQAR merupakan lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional, yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83/P/2020 Tanggal 24 Januari 2020.
ACQUIN bertujuan untuk mengakreditasi program sarjana dan magister di semua disiplin ilmu dan di semua jenis universitas untuk memastikan program gelar berkualitas tinggi, menciptakan transparansi pasar, meningkatkan daya tarik universitas bagi mahasiswa asing, dan mempromosikan perbandingan gelar akademik. Keanggotaan ACQUIN sudah lebih dari 150 universitas di Jerman, Swiss, Austria, Amerika Serikat, Liechtenstein, Mesir, Mongolia, dan Lebanon.
“Ini keberhasilan untuk kita semua, kita harus bangga karena Unib menjadi satu-satunya institusi perguruan tinggi di Indonesia, yang telah terakreditasi internasional ACQUIN. Diharapkan ke depannya, terus semangat dan mari kita wujudkan keberhasilan. Serta kesuksesan lainnya dalam mendorong Unib unggul,” ujarnya.
Senada dengan Dekan Fakultas Pertanian UNIB, Prof. Dr. Dwi Wahyuni Ganefianti, MS, Dekan FMIPA Dr. Jarulis, S.Si, M.Si, Wakil Dekan Fakultas Teknik Helmizar, ST, MT, Ph.D dan pimpinan unit kerja selingkung UNIB lainnya juga mengucap syukur, telah mendapatkan kabar baik yang selama ini telah ditunggu-tunggu.
“Alhamdulillah kita berhasil dan keberhasilan ini menjadikan kita semakin percaya diri untuk mewujudkan Unib unggul ke depan,” ujar Prof. Dwi.(*/fps)