Momofuku Ando, seorang pengusaha Jepang membuat mie instan pertama kali pada tahun 1958.
Perusahaannya yang bernama Nissin Foods memperkenalkan produk pertamanya yaitu Chikin Ramen.
Penemuan ini terinspirasi oleh kesulitan mendapatkan makanan di Jepang setelah Perang Dunia II. Ando ingin membuat makanan yang murah, mudah disimpan dan mudah disiapkan.
2. Varian rasa yang beragam
Berbagai rasa mie instan sudah mulai tersedia, mulai dari ayam, sapi, dan udang hingga rasa keju, kari dan bahkan pizza.
Setiap negara seringkali memiliki rasa unik yang disesuaikan dengan selera lokalnya. Di Indonesia, misalnya, rasa rendang, soto dan sambal matah sangat populer.
BACA JUGA:Kurang Fokus Karena Mengantuk? Ikuti Tips Efektif Atasi Rasa Kantuk di Tempat Kerja
BACA JUGA:Ternyata Bukan untuk Melembabkan! Ini Deretan Fakta Menarik Tentang Lip Balm
3. Proses pembuatannya
Pembuatan mie instan melibatkan penggorengan cepat (flash frying), yang membuat mie menjadi kering dan dapat disimpan dalam waktu lama.
Proses ini juga memberikan tekstur renyah yang khas sebelum mie dimasak.
Beberapa jenis mie instan dibuat dengan metode pengeringan udara panas (air-dried) untuk alternatif yang lebih sehat.
4. Konsumsi global yang tinggi
Menurut World Instant Noodles Association, sekitar 100 miliar porsi mie instan dikonsumsi setiap tahun.
China, Indonesia dan India adalah negara yang paling banyak mengonsumsi mie instan, diikuti oleh Jepang dan Amerika Serikat.
5. Mie instan dalam situasi darurat