Namun, sistem ini dapat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar lebih tinggi atau boros. Jika dibandingkan dengan motor lain.
Terutama dalam kondisi lalu lintas padat atau saat melakukan akselerasi yang sering. Motor matic cenderung menggunakan lebih banyak bahan bakar.
Ini disebabkan sistem transmisi otomatisnya harus bekerja lebih keras untuk menyesuaikan kecepatan dan torsi mesin dengan kondisi jalan.
3. Berat
Motor matic umumnya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan motor manual sejenisnya.
Hal ini disebabkan oleh adanya sistem transmisi otomatis yang kompleks serta tambahan komponen lain seperti CVT (Continuously Variable Transmission).
Bobot yang lebih berat dapat membuat motor matic terasa kurang responsif dalam manuver atau saat berhenti dan mulai berjalan kembali, terutama di kondisi lalu lintas yang padat.
4. Servis
Perbaikan motor matic sering kali sulit dilakukan secara mandiri oleh pemiliknya. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas sistem transmisi otomatis dan teknologi lainnya yang digunakan dalam motor matic.
Misalnya, melakukan perbaikan pada bagian transmisi otomatis atau sistem elektronik dapat memerlukan pengetahuan teknis dan peralatan khusus yang mungkin tidak dimiliki oleh sebagian besar pemilik motor.
Selain itu, beberapa produsen juga menerapkan kebijakan garansi yang membatasi pemilik motor untuk melakukan perbaikan sendiri agar tidak memengaruhi validitas garansi.
BACA JUGA:8 Tips Merawat Mitsubishi Pajero Sport Agar Sehat
BACA JUGA:Update Harga Motor Honda 2024, Ini Harga Motor Honda Terbaru
5. Overheat
Motor matic memiliki kecenderungan menjadi rentan terhadap masalah overheat, terutama dalam kondisi lalu lintas yang padat atau saat berkendara di lingkungan dengan suhu udara yang tinggi.
Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penggunaan sistem transmisi otomatis yang dapat menghasilkan panas tambahan, terutama saat digunakan secara intensif dalam kondisi berhenti dan berjalan terus-menerus.