BACA JUGA:Rekomendasi 7 Motor Irit Gesit, Dominasi Honda Tak Terpatahkan!
Dalam situasi seperti ini, kolaborasi antara produsen mobil listrik dan penyedia listrik seperti Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) sangat penting.
Bagi pemilik mobil listrik yang memiliki kebutuhan listrik yang tinggi, memasang wall charger yang memiliki kapasitas daya yang cukup dapat menjadi solusi.
Produsen seperti BYD Dolphin dan Hyundai Ioniq 6 telah melakukannya dengan bekerja sama dengan PLN untuk menyediakan infrastruktur pengisian yang sesuai dengan kebutuhan.
Meskipun demikian, masalah infrastruktur tidak hanya terbatas pada kapasitas listrik rumah tangga. Untuk mendorong adopsi mobil listrik secara luas, infrastruktur pengisian umum sangat penting.
BACA JUGA:Seperti Mobil Baru, Kijang Innova Bekas Kini Seharga Rp 100 Jutaan
Mobilitas berkelanjutan akan lebih cepat terjadi jika investasi di stasiun pengisian yang cepat dan mudah diakses dilakukan.
Di samping itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat mobil listrik.
Secara keseluruhan, masa depan mobilitas berkelanjutan yang didukung oleh mobil listrik dapat segera menjadi kenyataan jika pemerintah, produsen mobil dan penyedia listrik bekerja sama.
Mobil listrik adalah salah satu inovasi terkemuka dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif transportasi terhadap lingkungan.
Dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan penggunaan energi yang lebih efisien, mobil listrik menjanjikan solusi untuk mengurangi polusi gas rumah kaca dan polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan konvensional berbahan bakar fosil.
BACA JUGA:Keunggulan Isuzu Panther Smart : Desain Eksterior yang Elegan dan Aerodinamis
Meskipun ada banyak potensi positif untuk adopsi mobil listrik di Indonesia, ada beberapa hambatan yang menghalangi adopsi. Terutama terkait infrastruktur pengisian dan kapasitas listrik rumah.
Mengingat jumlah daya yang diperlukan untuk pengisian mobil listrik, keterbatasan daya listrik rumah tangga menjadi masalah besar bagi banyak calon pengguna mobil listrik.
Fakta bahwa rumah tangga dengan kapasitas listrik rendah tidak dapat menerima pengisian mobil listrik menunjukkan betapa pentingnya peningkatan infrastruktur listrik.
Untuk mendorong adopsi mobil listrik secara luas, perlu ada investasi untuk meningkatkan kapasitas listrik rumah tangga serta untuk membangun stasiun pengisian umum yang mudah diakses.