RADAR KAUR - Pada perayaan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke -78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun 2023, dengan tema “Terwujudnya Bengkulu Bebas dari Perundungan dan Kekerasan” Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menekankan kepada guru dan orang tua. Agar dapat menanamkan kepada anak didik bahwa, masa sekolah adalah kesempatan terbaik untuk belajar.
Dikutip dari bengkuluprov.go.id Gubernur Bengkulu mengatakan, terkait dengan bullying (perundungan,red) yang sering terjadi di lingkungan keluarga maupun di sekolah, dia menekankan agar sebagai pendidik, maupun orang tua, harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anak-anak. Dengan memberikan contoh apa itu bullying, seperti apa bullying dan apakah perlakuan tersebut berdampak positif atau negatif.
“Kita harus memberikan contoh bully itu apa, kita didik mereka, jika tidak mau disakiti orang lain, maka jangan menyakiti orang. Nilai-nilai ini harus kita tanamkan di rumah dan di sekolah,” katanya.
Sedangkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu Haryadi mengatakan, saat ini sering terjadi perundungan dan kekerasan, baik oleh pelajar maupun oleh para oknum guru. Sehingga hal itu perlu solusi untuk mencegah, dan menghindari perbuatan tercela di lingkungan sekolah. Untuk itu, dalam rangkaian kegiatan HGN dan HUT ke-78 PGRI ini, pihaknya melakukan berbagai kegiatan positif, salah satunya seminar nasional yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para guru, untuk mencegah terjadinya perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah.
“Demi mencegah terjadinya perundungan, dan bisa membuat lingkungan aman dan nyaman. Kami memberikan pemahaman kepada guru dan orang tua mengenai dampak dari perundungan tersebut,” ujarnya.(*/fps)