RADAR KAUR- Untuk meningkatkan harga Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit, saat ini pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan pembentukan bursa CPO.
Karena saat ini, harga CPO Indonesia masih bergantung dengan buras Rotterdam dan Malaysia. Walaupun Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia. Apabila bursa CPO terbentuk, maka dalam menentukan harga CPO tidak bergantung dengan negara lain.
Sebaliknya apabila bursa CPO meningkat, petani sawit akan sejahtera. Dikutip dari artikel cnbcindonesia.com dengan judul “Mimpi RI Punya Bursa CPO, Bisa Saingi Belanda dan Malaysia?”.
Menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah, bursa CPO menjadi patokan atau referensi harga CPO dunia memerlukan proses yang panjang.
Upaya membentuk bursa komoditas, bisa menjadi pelajaran bagi Indonesia dalam mengembangkan bursa CPO. Apalagi, membentuk bursa komoditas seperti CPO tidaklah mudah.
Indonesia memiliki modal kuat dalam bursa CPO karena statusnya sebagai produsen CPO terbesar di dunia. Namun, demi memastikan bursa ini kredibel dan bisa dipercaya perlu dibarengi dengan konsistensi kebijakan dari pemerintah.
Apabila bursa sawit atau CPO selesai, maka Indonesia tidak perlu berpatokan kepada Malaysia dan Belanda lagi. Saat ini ada dua yang proses penyelesaian bursa kripto dan bursa CPO.
Dalam mendorong harga CPO Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar indonesia memiliki bursa CPO, karena saat ini Indonesia yang notabene-nya adalah raja sawit dunia. (*/ujr)