MEMALUKAN! Mahasiswi PTN 21 Meninggal Setelah Aborsi

Minggu 19 Nov 2023 - 18:46 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

RADAR KAUR – Seorang Mahasiswi dari Perguruan Tinggi Negri (PTN) inisial RN (21), yang berasal dari Kecamatan Padang Utara Kita Padang, Provinsi Sumatra Barat Kelurahan Timbangan Ogan Ilir. Harus meregang nyawa usai lakukan tindakaan diduga aborsi.

Aborsi adalah berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya janin atau embrio sebelum memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar Rahim. Sehingga mengakibatkan kematiannya. Aborsi yang terjadi secara spontan disebut juga "keguguran". 

Sementara DPN pacar korban adalah mahasiwa yang berasal dari Desa Sungai Olak Kecamatan Nelo Tantang Kecamtan Maringin Provinsi Jambi.

Menurut Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman melalui Pelaksana Harian (Plh) Kasat Reskrim Iptu Herman dalam rilis tertulis kepada media menyatakan, kejadian itu terjadi di sebuah kosan Gang Lampung Kelurahan Timbangan Ogan Ilir pada Selasa, 16 November 2023.

"Kami telah mengamankan pacar korban yakni DPN dan sejumlah barang bukti. Serta telah mengumpulkan beberapa keterangan saksi," kata Herman. 

Dikutip palpos.disway.id, dikatakan Herman, peristiwa tragis itu bermula ketika korban atau almarhum RN dinyatakan positif hamil pada awal November lalu.

Kedua sejoli itu lantas bersepakat untuk menggugurkan bayi dalam kandungan itu dengan cara memesan obat untuk menggugurkan janin di sebuah aplikasi jual beli.

Almarhum lantas meminum obat yang dipesannya itu pada Rabu, 16 November 2023 sore. Kemudian pada malamnya RN mengalami kesakitan luar biasa di dalam perutnya.

Kemudian esokan harinya RN masih mengalami kesakitan hingga terjadi pendarahan.

Melihat almarhum kesakitan, pacar korban DPN bersama sejumlah teman almarhum membawanya ke RS Aroyyan. Hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Adapun barang bukti yang berhasil dikumpulkan berupa satu botol minuman (sprite), satu buah plastik bekas bungkus paket JNE,

satu buah sarung bantal warna hitam-putih terdapat bercak diduga darah, satu buah kemasan obat cytotec tablet dan 2 unit handphone.

"Kita masih terus berupaya mencari bukti baru dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi," demikian Herman. (cw2)

Tags :
Kategori :

Terkait