RADAR KAUR - Seperti halnya nama-nama sejumlah desa di wilayah eks-Kaur Utara. Daerah yang dikenal sebagai Padang Guci itu ternyata memiliki sejarah dalam penamaannya.
Apakah ada hubungannya dengan sebuah guci dan Kota Padang di Provinsi Sumatera Barat?
Melansir laman jhoniansyahp.wordpress.com, Minggu 18 Februari 2024. Asal muasal nama Padang Guci memiliki kisah yang beragam. Salah satunya, diceritakan bila di daerah Bengkulu yang kini dikenal dengan nama Padang Guci itu awalnya dikuasai oleh utusan dari Suku Rejang.
BACA JUGA:Anies Baswedan Meminta KPU Serius Menangani Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Suatu ketika, ada pendatang dari daerah Pagaralam Sumatra Selatan untuk berkebun di daerah ini. Namun tidak diperbolehkan oleh penduduk setempat. Sehingga ia kembali pulang ke daerah asal dan menceritakan apa yang telah ia alami kepada Pesirah (kepala suku).
Kemudian diutuslah sekelompok orang untuk merebut daerah itu dari penduduk asli yang saat itu adalah orang Suku Rejang. Setelah telah tiba di sana mereka terlebih dahulu menanam sebuah guci di padang ilalang.
Setelah itu mereka menemui penduduk asli dan menyuruh agar penduduk asli tersebut meninggalkan tempat. Karena tempat itu milik mereka.
BACA JUGA:Real Count KPU, Anies-Amin Masih Kalah, Pendukung Turun ke Jalan, Simak Versi Mereka
Orang Rejang tadi tidak mau percaya begitu saja. Merekapun bertanya kepada penduduk datang tersebut, “apa buktinya jika tanah ini adalah milik kalian”. Utusan dari Pagaralam pun menjawab bahwa ada subuah guci yang ditanam di sebuah padang oleh nenek moyang mereka.
Mereka bersama-sama menuju kedaerah yang disebutkan tadi, dan ternyata memang ada sebuah guci. Dengan kesaktian yg dibekali oleh puyang di Pasemah. Guci tersebut terlihat telah lama ditanam.
Penduduk Rejang pun tidak langsung percaya. Sebeb mereka percaya dengan legenda kesaktian si Lidah Pahit yang merupakan nenek moyang Suku Besemah. Mereka pun memint puyang dari Besemah itu untuk bersumpah, bahwa tanah tersebut memang tanahnya orang-orang Besemah.
BACA JUGA:Komisioner KPU Muratara Diserang Massa, Perhatikan Penyebab Penyerangannya
Utusan dari Pagaralam itupun untuk bermufakat dengan tetua adat. Kemudian mereka kembali lagi bertemu dengan orang Rejang. Berkat kecerdikannya, mereka membawa tanah dari Besemah yg diisikan ke dalam sepotong bambu kecil. Ini dimaksudkan agar tidak kelihatan.
Lalu sambil memegang bambu yang telah diisi tanah dari Pasemah itu. Bersumpahlah mereka tadi sambil menancapkan bambu ke tanah Padang Guci. Diserapakan bahwa tanah yang dia pegang benar adanya tanah kelahiran puyang Besemah.