Mesin Fogging di Kaur Hanya 1 Berfungsi, Lima Warga Terindikasi DBD

Senin 12 Feb 2024 - 19:34 WIB
Reporter : Bahman Hadi
Editor : Daspan Hy

TANJUNG KEMUNING – Lima warga di Desa Tanjung Iman 2 Kecamatan Tanjung Kemuning mengalami sakit kemungkinan serangan demam berdarah dengue (DBD). 

Penyakit yang membahayakan tersebut dianggap belum mendapatkan tindakan cara mengatasinya. Lantaran fogging yang dilakukan oleh petugas kesehatan hanya sedikit saja. Sebab kurangnya biaya operasional. Selain itu, mesin fogging hanya satu yang aktif di Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:Banyak Sakit Bahkan Meninggal, Petugas Pemilu Wajib Perhatikan Hal Ini

Kades Tanjung Kemuning, 2 Iris Manto mengatakan, musim perubahan cuaca ini dikhawatirkan serangan DBD kembali bertambah. 

Lantaran kurang maksimalnya cara mengatasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Biaya untuk fogging jadi kendala utama. Karena pemerintah desa (Pemdes) belum mampu untuk membantu membiayai fogging.

“Kami khawatir penderita DBD akan bertambah lagi. Sebab lima warga belum sembuh,” katanya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Tanjung Kemuning, Windal Jhonintan, SKM menuturkan, ada lima warga yang sedang sakit tapi belum semuanya diserang DBD. Untuk mengetahui DBD atau bukan, petugas kesehatan sudah melakukan cek lapangan dan kini sedang menunggu hasil dari laboratorium.

“Untuk mengetahui kebenaran DBD sedang menunggu hasil dari laboratorium,” ungkapnya.

Dikatakan, bila ada warga DBD sudah menjadi kebiasan masyarakat untuk difogging atau pengasapan. Padahal fogging bukan lah cara yang efektif dalam pemberantasan nyamuk. Cara yang tepat dengan membersihkan lingkungan serta mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan. Menguras tempat penampungan air.

“Bila warga minta fogging akan kita usahakan, namun mohon bantuan dengan Pemdes. Tapi fogging tidak bisa secepatnya dilakukan mengingat mesin fogging hanya satu yang aktif dan kini sedang dipinjam Puskesmas Naga Rantai,” terangnya.

Lanjutnya, warga yang sedang sakit, langka yang dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan mendatangi pihak keluarga. Guna memastikan apakah akan dirawat di rumah atau di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaur.

“Bila terbukti warga DBD, petugas Puskesmas akan melakukan pemeriksaan sekitar rumah dengan memantau 

jentik nyamuk. Pengecekan tempat penampungan air  sekitar rumah dengan luar rumah. Serta mengajak kebersihan lingkungan,” sampainya.

 

Kategori :