KORANRADARKAUR.ID – Peristiwa, telah terjadi pada Minggu 4 Februari 2024 sekira pukul 22.00 WIB. Seorang anak di Palembang Jalan KH Azhari lorong Keramat Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Sumatera Selatan (Sumsel). Tega aniaya orang tuanya sendiri gara-gara beda pilihan seusai menonton debat calon presiden (Capres) 2024.
Diketahui, korban bernama Marsup dan Nurmala Dewi. Mereka adalah korban penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya sendiri yang berinisial AD.
Dikutip linggaupos.disway.id, diketahui jika debat Capres RI 2024 yang berlangsung pada Minggu, 5 Februari 2024 malam.
BACA JUGA:FULL SENYUM! Ini Jadwal Pembayaran Gaji Terbaru PNS dan PPPK
Debat tersebut menampilkan tiga orang Capres, nomor urut satu Anies Baswedan, nomor urut dua Prabowo Subianto dan nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
Debat Capres sendiri merupakan forum untuk mengadu argumen antara masing-masing Capres. Sehingga masyarakat luas dapat memperoleh informasi mendalam mengenai visi, program dan komitmen dari masing-masing Capres.
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan korban. Sebelumnya mereka bertiga disebut sedang asyik menonton acara debat hingga terbawa suasana. Sampai-sampai mereka ikut memperdebatkan pilihan mereka masing-masing.
Selesai acara, perdebatan mereka malah memanas dan memuncak. Ujung-ujungnya, Nurmala mematikan TV dan meminta AD untuk tidur.
Diduga merasa pilihannya tak mendapat respons baik, AD emosi. Dia pun langsung menghajar ayah dan ibunya, mengakibatkan kedua korban lebam.
Tak terima dianiaya oleh anaknya, Marsup dan Nurmala pun melapor ke SPKT Polrestabes Palembang pada Senin 5 Februari 2024. Laporan keduanya pun diterima dengan nomor: LP/B/303/II/2024/SPKT/Polrestabes Palembang Polda Sumsel.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah pun tak menampik adanya laporan tersebut. Saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan penganiayaan itu.
"Kalau laporan soal penganiayaan anak terhadap orang tuanya itu sudah kita terima kemarin, saat ini sedang kita selidiki," katanya.
Ketika disinggung soal motif penganiayaan itu terjadi karena selisih paham soal debat Capres, Haris sendiri enggan menanggapi lebih jauh. Menurutnya, dalam hal ini kepolisian lebih fokus ke penyelidikan terkait dugaan tindak pidana yang terjadi.
"Kalau soal itu panganiayaan terjadi karena debat Capres, saya tidak mau berkomentar ya, nanti salah. Kita akan dalami soal laporan terkait tindak pidana penganiayaannya saja," ungkapnya.