Burung Gereja Tidak Bisa Dipelihara, Simak Faktanya, Berikut Ini Alasan

Minggu 04 Feb 2024 - 19:50 WIB
Reporter : Etika Larasati Kontesa
Editor : Dedi Julizar

RADAR KAUR BACAKORAN.CO – Burung gereja atau burung pingai, merupakan salah satu jenis burung pipit kecil. Mereka seringkali terlihat berterbangan di di lingkungan perkotaan maupun pedesaan. 

Dibalik pesonanya burung gereja, terdapat alasan yang sangat kuat mengapa burung gereja lebih disarankan untuk tidak dipelihara atau dijadikan hewan peliharaan. 

Dikutip dari sumeks.disway.id, berikut ini beberapa alasan kuat mengapa burung gereja tidak boleh dipelihara.

BACA JUGA:Wujudkan Pemilu Damai, Inilah Jenis Pelatihan Dilaksanakan Bawaslu Kaur 

1. Sangat Berperan Bagi Ekosistem Alam 

Keberadaan burung gereja dalam ekosistem alam mereka memiliki peran ekologis yang sangat berarti, khususnya bagi makhluk hidup. Peran ekologis yang dimaksud, yaitu termasuk dalam penyerbukan tumbuhan dan penyebaran benih-benih tanaman. 

Keterkaitan alam dengan burung seperti burung gereja sangatlah erat, guna menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup secara keseluruhan. 

Dengan membiarkan burung gereja hidup secara bebas di alam, berarti telah ikut serta membantu menjaga keseimbangan ekosistem alam. Selain itu, turut serta menghindari potensi masalah lainnya yang timbul akibat pemeliharaan burung gereja sebagai hewan peliharaan. 

2. Aroma yang Kurang Sedap

Burung gereja memiliki karakteristik yang unik, salah satunya adalah aroma yang kurang sedap. Ketika seseorang mencoba mendekati burung gereja. Aroma ini dapat tercium dan ini adalah sifat alami dari burung tersebut. 

BACA JUGA:KPU Kaur Gelar Senam Jingle Pemilu, Simak Tujuan Utamanya

Kandang atau sangkar burung gereja sering menjadi tempat penumpukan kotoran, yang dapat menyebabkan aroma yang tidak menyenangkan.

Masalah ini akan semakin memburuk jika burung gereja dipelihara dalam jumlah besar atau dalam ruang yang tidak cukup bersirkulasi udara.

3. Risiko Penularan Penyakit

Ketika burung gereja dipelihara dalam jumlah besar, seperti yang sering terjadi di tempat-tempat hiburan atau kompetisi burung, ada risiko penularan penyakit. Burung gereja sering berinteraksi dengan berbagai jenis makanan di lingkungan perkotaan, termasuk sisa-sisa makanan manusia. 

Kategori :