BENGKULU SELATAN (BS) - Laporan dugaan pengerusakan dan pencurian terhadap pohon pelindung jalan di Tugu Adipura Jalan Jenderal A. Yani Kecamatan Kota Manna menuai sorotan banyak pihak. Khususnya dengan terlapor diduga oknum pejabat di lingkungan Pemkab BS dan warga sipil yang diduga suruhan. Lantaran pohon yang diduga segaja dicabut alias dirusak tersebut tidak lain untuk kepentingan pribadi. Padahal, sejatinya pohon pelindung jalan tersebut diketahui dibeli dan dipelihara menggunakan uang APBD Kabupaten BS.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) BS Ir. Haroni Murni, SS saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa) mengakui, hampir seluruh pohon pelindung jalan dan bunga yang biasanya ditanamkan di median jalan dibiayai menggunakan APBD. Namun, Haroni menyebutkan ada juga bibit yang sumbernya dari bantuan seperti dari pemerintah pusat.
"Ya, pakai APBD (pembelian bibit pohon pelindung jalan, red). Tapi juga dari bantuan-bantuan," ungkap Haroni.
Bukan hanya itu, lanjut Haroni, dana untuk penanaman pohon ataupun bunga yang ada di median jalan juga menggunakan dana APBD. Namun, sebagian juga memang pekerjaan rutin yang dilakukan DLHK juga masih pakai APBD. Namun, pemeliharaan biasanya hanya sebatas pemangkasan saja.
"Penanaman itu sebagian APBD, sebagian tidak. Karena, itu memang kerja rutin (DLHK, red). Termasuk pemeliharaan kan cuman pemangkasan," tegas Haroni.
Sementara itu, semenjak dugaan pengerusakan dan pencurian pohon pelindung jalan ini resmi dilaporkan. Pihak kepolisian dalam hal ini Polres BS terus melakukan pengembangan terhadap laporan itu. Salah satunya, Polisi sudah mengecek langsung lokasi pohon yang dirusak dan dicuri. Bahkan, Polisi juga sudah mengecek ke rumah oknum pejabat lingkungan Pemkab BS yang diduga tempat ditanamkan pohon yang dirusak dan dicuri tersebut. (roh)