Foto Kabut
HERY/RKa
KABUT : Kondisi laut Kaur yang penuh kabut membuat nelayan Pantai Padang Baru Kecamatan Kaur Tengah tidak bisa berangkat melaut, Selasa (14/11).
KAUR TENGAH - Kondisi perairan Laut Kaur yang penuh kabut, beberapa hari terakhir. Membuat nelayan Pelabuhan Teluk Pandan Pantai Padang Baru Kecamatan Kaur Tengah, tak bisa melaut. Ini berdampak terputusnya sumber penghasilan mereka saat ekonomi semakin sulit.
Budi Handoyo (43) warga Desa Tanjung Pandan Kecamatan Kaur Tengah mengungkapkan, sudah tak berangkat melaut dalam beberapa hari terakhir. Selain lantaran kabut tebal yang membuat jarak pandang hanya radius 5 meter saja, serta membuat kehilangan arah saat berada di tengah laut. Kondisi perairan Laut Kaur yang kurang bersahabat menambah ketidakamanan untuk melaut.
"Sekitar tiga hari tidak melaut, resikonya terlalu tinggi. Kondisi ini membuat kami semakin makin bingung memenuhi kebutuhan hidup. Sebeb melaut merupakan satu-satunya sumber penghasilan untuk menafkahi keluarga," keluh Budi Handoyo, Selasa (14/11).
Masih di pelabuhan nelayan Teluk Pandan. Ilmanto (47) warga Desa Masria Baru Kecamatan Semidang Gumay mengungkapkan, lantaran kondisi yang tak memungkinkan melaut. Membuat kenaikan harga jual ikan di tempat tersebut. Semua jenis ikan ataupun hasil laur lain naik di kisaran Rp 10 ribu/Kilogram (Kg).
"Karena stok yang sedikit, wajar harga jual mengalami kenaikan. Contoh ikan jenis gebur (giant traveli, red) yang biasa Rp 50 ribu naik menjadi Rp 60 setiap 1 Kg. Begitu pula ikan ataupun hasil tangkapan lain," ujar Ilmanto.
Di tengah kondisi ini, di tempat terpisah, Camat Kaur Tengah Marhen Syafri, S.Pd mengimbau nelayan tidak memaksakan diri melaut. Ini guna mencegah terjadinya hal tak diinginkan. Dirinya juga berpesan pada warga setempat agar waspada saat beraktivitas di pesisir pantai.
"Tentu kita tidak ingin terjadinya hal yang tak diinginkan, misalnya musibah tenggelam. Karenanya kami imbau tidak dulu melaut dan menghindari aktivitas di pesisir pantai," tandasnya. (yie)