Mendengar penjelasan itu, Baginda Raja tertawa terbahak-bahak. Mereka pun melanjutkan perjalanan. Tidak lama kemudian, mereka melihat sesuatu yang berkilauan dari kejauhan.
“Benda apa itu, Abu Nawas? Ayo kita lihat!” ajak Baginda Raja. Abu Nawas segera melangkah mendahului Baginda Raja.
Setelah mengambil benda itu, ternyata hanya sebuah cermin. Abu Nawas pun langsung membuangnya kembali.
Melihat hal itu, Baginda Raja terkejut. “Mengapa kamu membuangnya, Abu Nawas? Apa sebenarnya benda itu?” tanya Baginda Raja.
“Itu benda yang sangat jelek, Paduka. Wajar jika pemiliknya membuangnya,” jawab Abu Nawas.
“Tapi benda itu terlihat berkilauan dari jauh,” ujar Baginda Raja.
“Jika Paduka tidak percaya, silakan ambil sendiri,” balas Abu Nawas.
Karena penasaran, Baginda Raja pun memungut benda tersebut. Setelah diperiksa, ternyata itu hanyalah cermin.
Baginda Raja kemudian berkata, “Ini kan cermin, Abu Nawas. Kenapa kamu bilang benda ini sangat jelek?” tanya Baginda Raja.
“Cobalah perhatikan baik-baik, pasti Paduka akan menemukan kejelekannya,” jawab Abu Nawas.
Baginda Raja kembali mengamati cermin itu. Di dalamnya, ia hanya melihat wajahnya sendiri tanpa menemukan kejelekan apapun.
“Lihat, itu sudah menunjukkan jeleknya. Ayo buang saja benda itu, Paduka,” kata Abu Nawas.
Baginda Raja mulai memahami maksud ucapan Abu Nawas. “Kamu benar-benar kurang ajar, Abu Nawas!” balasnya. *