KINAL - Pasar mingguan yang dirubah buka setiap hari Rabu di Desa Tanjung Alam Kecamatan Kinal semakin sepi. Ini nampak dari makin cepatnya pedagang dan pembeli di pusat perbelanjaan yang oleh warga setempat disebut pekan itu, membubarkan diri.
Selain lantaran sulitnya tingkat perekonomian. Banyaknya pedagang yang masih berjualan di pinggir jalan Desa Pendandingan kecamatan setempat ikut jadi penyebab ini terjadi.
Padri Suprianto (35) warga desa setempat mengungkapkan, sebelumnya telah diambil kesepakatan bila pedagang tak lagi akan berjualan di pinggir jalan Desa Penandingan.
Masyarakat diarahkan untuk membuka lapak di dalam lokasi pasar mingguan. Namun, walau telah diambil kesepakatan tetap banyak yang tak patuh. Akibatnya, pasar mingguuan yang biasa tutup jam 10.00 WIB pagi itu. Kini telah sepi di pukul 07.30 WIB.
BACA JUGA:Program Prioritas DD Tanjung Iman 1 Belum Dibahas di Musdesus
BACA JUGA:Kinerja 2023 Dinilai Baik, Simak Pesan Camat Sahung
"Entah kenapa mereka masih buka lapak dagangan di pinggir jalan sejak subuh. Padahal telah disiapkan lokasi yang luas juga telah berdiri bangunan lapak dagang. Begitu juga sebelumnya sudah dilakukan musyawarah dan disepakati harus jualan di lokasi pasar. Tapi masih banyak pedagang yang buka lapak di pinggir jalan," kata Padri Suprianto, Rabu 10 Januari 2024.
Jika ini terus dibiarkan, lanjutnya, Pekan Rabu yang telah ada sejak berpuluh tahun lalu itu akan mati. Jika terjadi, akan membuat mubazirnya lapak dagangan yang telah dibangun. Karenanya, dia berharap pedagang bisa mentaati apa yang telah disepakati.
"Tentu sangat disayangkan kalau pasar mingguuan yang telah ada sejak lama ini. Yang menurut saya bisa dikatakan sebagai warisan pendahulu ini mati. Belum lagi bangun lapaknya jadi mubazir. Karenanya harapan saya rekan pedagang bisa mentaati yang telah disepakati," tandasnya.