RADAR KAUR - Dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk petani di Indonesia dari data Badan Pengelola dan Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sejak tahun 2016 sebesar Rp 9,10 Triliun (T).
Dana tersebut cukup fantastis. Dengan begitu ada 142.076 Hektare (Ha) pekebun mendapat dana PSR dari BPDPKS melalui 1.818 proposal.
Sedangkan untuk tahun 2023, dana PSR yang disalurkan BPDPKS adalah sebesar Rp 1,59 triliun. Dana itu diberikan kepada 21.910 orang pekebun dan menjangkau total luas lahan sebesar 53.012 Ha.
PSR adalah salah satu program penyaluran dana yang dikelola BPDPKS, yang berasal dari pungutan atas ekspor CPO dan produk turunannya. Dalam menyukseskan program PAS, BPDPKS memberikan dana Rp 30 juta per hektare.
Dana tersebut diberikan untuk membantu petani sawit rakyat melakukan peremajaan atau replanting atas lahan-lahan sawit yang sudah tua atau tak produktif lagi.
BACA JUGA:Tradisi Menjijikan Tapi Bikin Wanita Terkagum, Suku Ini Keramas Menggunakan Kencing Sapi
Dengan program PSR, saat ini BPDPKS mencatat ada 306.490 Ha, lahan sawit rakyat telah mendapat dana PSR. Sebanyak 205.524 Ha diantaranya telah ditanami dan 221.483 ha baru dilakukan tumbang chipping.
Tahun 2023, dalam program PSR terdapat 3 batch rekomendasi teknis jalur kemitraan yang diterima BPDPKS. Batch 1 seluas 1.709 ha, batch kedua 1.892 ha, dan batch ketiga seluas 1.326 Ha.
Jalur kemitraan relatif aman. Persentase luasan PSR jalur kemitraan adalah 9,3 pesen dari total luasan PSR yang tersalur pada tahun 2023.
Dengan program yang ada akan memudahkan petani kelapa sawait dalam meremajakan perkebunan kelapa sawit, tentunya prgram yang ada akan berdampak pada produktivitas hasil kelapa swait petani Idonesia.
Sebelumnya artikel ini telah diterbitkan oleh cnbcindonesia.com dengan judul “BPDPKS Gelontorkan Lebih Rp 9 Triliun Untuk Peremajaan Sawit Rakayat”.