RADAR KAUR – Berikut ini mengenal Suku Mundari yang katanya keramas menggunakan air kencing sapi. Kira-kira benar gak ya, yuk intip faktanya?
Melihat dari paragraph pertama tersebut terkesan sangat menjijikan dan aneh. Seketika tidak percaya namun inilah fakta tradisi Suku Mundari dari Sudan Selatan.
Seperti dikutip okezone.com, Suku Mundari adalah suku kecil dari Sudan Selatan. Suku ini juga dikenal sebagai kelompok etnis kecil penggembala ternak dan petani di Sudan Selatan. Beberapa orang dari suku Mundari memiliki postur tubuh yang tinggi besar dan berkulit hitam hingga memiliki rambut pirang.
Rata-rata masyarakat Mundari menganut kepercayaan animisme yang sering ditampilkan dalam perhatiannya terhadap simbol dan makna spiritual.
BACA JUGA:Tomat Bikin Kaget! Jarang Tembus Harga Segini
Mereka menyebarkan budaya mereka melalui tarian tradisional, lagu dan nilai-nilai inti. Selain itu, suku ini memiliki kebudayaan atau kebiasaan yang unik yakni keramas menggunakan air kencing sapi.
Suku Mundari menganggap bahwa air kencing sapi sangatlah bermanfaat sebagai pewarna yang mengubah warna rambutnya. Sesuatu yang sangat dikagumi oleh para wanita dan membuat mereka jatuh cinta pada pria yang memiliki rambut tersebut.
Selain itu, masyarakat Mundari terkadang menggunakan air kencing sapi untuk mandi dibandingkan air. Sebab jauhnya jarak dari sumber air.
Menariknya, Suku Mundari memijat hewan mereka dua kali sehari. Apalagi, mereka bergantung pada ternak untuk mendapatkan makanan, status dan penghidupan.
Keseluruhan hewan ternak yang dimiliki Suku Mundari adalah sekitar 12 juta sapi yang diyakini merupakan salah satu jumlah sapi tertinggi. Mereka juga merupakan salah satu suku peternak di Sudan Selatan dari 64 suku.
Setelah itu, suku Mundari mempunyai minat yang serius terhadap gulat karena anak-anaknya didorong untuk menjadikan gulat sebagai hobi hingga mereka pensiun di usia tua.
Seperti diketahui gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga gulat identik dengan dua orang yang saling berhadapan dan berusaha saling menyerang.