RADAR KAUR – Harga buah tomat di pasar kini sedang mengalami lonjakan. Harga tomat Rp 25.000 per Kilogram (Kg) sebelumnya hanya Rp 8.000 ribu per Kg. Seperti yang terjadi di Pasar Ampera Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).
Kenaikan harga baru-baru ini membuat para ibu rumah tangga gigit jari. Sebab jarang sekali harga tomat mengalami kenaikan hingga harga demikian.
Akibatnya, terpaksa ibu-ibu rumah tangga mengurangi belanja tomat. Pada hal buah tomat sangat diperlukan untuk campuran bahan memasak. Buah tomat juga dimanfaatkan ibu-ibu sebagai bahan campuran membuat sambal.
Karena tanpa dicampur buah tomat yang sudah matang maka, rasa masakan kurang sedap. Dengan dicampur buah tomat, masakan akan menjadi enak dan rasanya nikmat.
Salah seorang ibu rumah tangga Niarti (35) warga Manna Kabupaten BS mengatakan, dirinya terkejut saat beli buah tomat karena harganya melambung tinggi.
Pada hal kebutuhan yang lain juga masih tinggi ditambah lagi dengan harga tomat yang sangat memeratkan isi kantong. Dimusim serba sulit tentu membuat ibu-ibu kebingungan, kebutuhan yang diperlukan seperti tomat mengalami kenaikan.
“Saya terkejut karena buah tomat mengalami kenaikan. Ini sunggu di luar dugaan biasanya harganya terbilang murah,” katanya.
Dikutip dari laman, republika.co,id, di pasar harga buah tomat mendadak melonjak. Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan pasar di saat produksi petani mengalami penurunan.
BACA JUGA:5 Arti Mimpi Pacar Meninggal, Bertanda Baik Loh!
Kenaikan harga ini belum dapat dimanfaatkan para petani di sentra penghasil tomat di Kabupaten Semarang, seperti di Kecamatan Bandungan dan Kecamatan Sumowono. Akibat curah hujan yang cukup tinggi berampak pada buah tomat karena petani belum bisa memaksimalkan panen di kebun.
“Akibat hujan, tanaman tomat yang mulai berbuah, banyak yang layu,”sampai Mulyanah (50) petani di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan.
Dikatakan, tanaman tomat di kebunnya banyak yang rusak akibat curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga panen gagal dan tanaman tomat banyak yang layu batang dan mengering dan sangat merugikan.
“Panen tomat gagal lantaran hujan, buah tomat yang baru sebesar kelereng ikut mengering,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menyampaikan, harga buah tomat di pasaran sedang melambung tinggi.
Sehingga sangat berpengaruh pada kebutuhan dapur, lantaran buah tomat sebagai bahan campuran memasak supaya masakan lebih sedap.