BENGKULU SELATAN (BS) - Sungguh malang dan membuat sedih apa yang dialami oleh seorang warga bernama, Karsa (48) warga Desa Padamukti Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya, setelah dirinya ditemukan terbujur kaku di dalam sebuah WC Masjid Al Jihad Perumnas Kayu Kunyit Kelurahan Kayu Kunyit Kecamatan Manna pada, Rabu 10 Januari 2023 sekitar pukul 16.22 WIB.
Karsa yang diketahui berprofesi sebagai tukang jualan cilok keliling tersebut, akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Hasanuddin Damrah (RSUD HD) Manna.
Lebih menyedihkannya lagi, lantaran korban merupakan seorang perantau yang baru beberapa minggu tinggal di BS, korban tidak memiliki sanak famili seorangpun di Kabupaten BS ini.
Sehingga, jenazah Karsa tidak bisa dibawa pulang ke kampung halamannya. Hal tersebut juga diperparah tidak adanya biaya untuk membawa jenazah korban kembali ke kampungnya.
BACA JUGA:Pasar Bawah Tak Ada Kemajuan! Objek Wisata di Bengkulu Selatan Sulit Berkembang, Ini Biang Keladinya
BACA JUGA:GAWAT! Usai Dilipat Surat Suara Tiba-Tiba Hilang Ratusan Lembar, di Bengkulu Selatan
Berdasarkan pantauan Radar Kaur (RKa) di lapangan, Karsa akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kota Padang Kecamatan Manna pada, Kamis 11 Januari 2024.
Diketahui, korban selama ini hanya tinggal di rumah salah seorang warga di Desa Kota Padang Kecamatan Manna bernama Encu (40). Selama ini Karsa hanya numpang di rumah Encu sembari bekerja sebagai tukang cilok yang tak lain milik Encu itu sendiri.
Kepastian itu dibenarkan langsung oleh Kades Kota Padang Kecamatan Manna, Lipyan Syaharjoni saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa), Kamis 11 Januari 2024.
Kades menceritakan, setelah korban dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit, korban kemudian dibawah kembali ke rumah Encu salah seorang warganya.
"Iya, memang Karsa itu tinggal di rumah salah seorang warga kami yang bernama Encu. Selama ini Karsa tinggal dan sekaligus bekerja dengan Encu sebagai tukang jual cilok keliling," kata Kades.
Kades mengakui, sepengetahuannya korban di BS ini memang tidak memiliki sanak famili. Bahkan, korban diketahui baru lima minggu berada di Kabupaten BS.
"Korban itu baru lima minggu tinggal di Bengkulu Selatan ini untuk bekerja sebagai tukang jualan cilok," jelas Kades.
BACA JUGA:Pindah Tugas, Hari Ini Kepala SMPN 21 Kaur Lasanakan Sertijab