Ketakutan berlebihan terhadap ancaman atau gangguan dari khodam yang dianggap jahat atau tidak setia dapat menyebabkan gangguan psikologis yang lebih dalam.
Perasaan takut akan kemarahan atau pembalasan dari khodam juga dapat memengaruhi pola pikir seseorang, mengarah pada kecemasan yang tidak realistis.
Ini bisa menciptakan ketegangan mental yang lama kelamaan merusak kesehatan psikologis seseorang.
-
Menurunnya Kualitas Hubungan Sosial
Ketergantungan pada khodam juga dapat menyebabkan penurunan kualitas hubungan sosial.
Individu yang terlalu fokus pada dunia gaib mungkin akan mulai mengisolasi diri dari orang-orang di sekitarnya.
Mereka mungkin merasa lebih nyaman berhubungan dengan khodam daripada berinteraksi dengan manusia.
Hal ini dapat menurunkan kualitas komunikasi, empati, dan interaksi sosial yang sehat, yang pada akhirnya merusak hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan.
BACA JUGA:7 Ciri Orang yang Dijaga Khodam Waliyullah! Hidupnya Sederhana dan Ringan Tangan
BACA JUGA:Khodam Pendamping yang Menyukai Anak-anak dan Perannya dalam Kehidupan Mereka
Dampak pada Persepsi Diri
Bagi sebagian orang, khodam bisa menjadi cara untuk mencari pengakuan atau rasa memiliki kekuatan lebih.
Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan seseorang menjadi terlalu terobsesi dengan identitas mereka sebagai "pemilik khodam".
Persepsi diri yang terlalu dipengaruhi oleh entitas gaib ini bisa memunculkan rasa sombong atau superioritas, yang berbahaya bagi hubungan interpersonal dan kehidupan sosial mereka.
Kepercayaan yang berlebihan ini dapat membuat seseorang sulit untuk bersikap realistis terhadap kemampuannya dan kehidupan nyata.
Kesimpulan
Kepercayaan terhadap khodam mungkin memberikan rasa aman atau kedamaian bagi sebagian orang, namun terlalu bergantung pada mereka dapat mengancam kesehatan mental.
Dampak negatif seperti gangguan kecemasan, ketergantungan berlebihan, serta penurunan kualitas hubungan sosial dan persepsi diri menjadi hal yang perlu diwaspadai.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kepercayaan spiritual dengan realitas hidup sehari-hari, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. ***