"Dalam sekali pengisian sepeda motor maksimal 10 liter Pertalite, tidak bisa lebih dari itu. Perhitungan itu memang masuk akal. Soalnya dengan konsumsi 10 liter, tentu pengendara sepeda motor sudah bisa menemukan SPBU lain untuk menambah pengisian BBM dalam perjalanan," terangnya.
Masih sambung Pengawas SPBU IBUL, tujuan utama penerapan barcode My Pertamina adalah untuk mengendalikan penjualan BBM subsidi agar benar-benar sesuai peruntukan.
Sebab, selama ini masih banyak dugaan BBM subsidi dimanfaatkan oleh oknum untuk berbisnis, yang memicu terjadinya kelangkaan BBM.
"Kami pihak SPBU sangat mendukug dan setuju penerapan barcode My Pertamina ini. Soalnya penjualan BBM subsidi bisa lebih efektif," tutupnya.
Terpisah, Manager SPBU Kutau Syadikin SE mengatakan, pihaknya telah mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak menggunakan nomor polisis (nopol) ganda ketika ingin membeli BBM subsidi.
BACA JUGA:Ada Moge Irit BBM, Seliter Tembus 80 Km, Kalahkan Honda BeAt, Cek di Sini Jenisnya
Mengingat, hal itu percuma dilakukan lantaran system aplikasi My Pertamina bisa mendetksi hal tersebut.
"Yang menggunakan nopol ganda malah memperparah antre BBM, kalau mau isi dua kali tetap tidak bisa. Apalagi kendaraan roda empat. Karena system My Pertamina sudah sangat ketat dan efesien," tuturnya.
Syadikin mengaku, pihaknya punya kewenangan untuk menolak pembelian BBM bagi pengendara yang tidak menaati peraturan yang diturunkan PT Pertamina. Oleh karena itu, dirinya berharap agar kasus-kasus seperti nopol ganda hingga barcode ganda bisa dihilangkan.
"Kami tidak ingin menciderai aturan, karena memang program BBM subsidi adalah perintah dari pemerintah pusat. Kalau mau isi BBM secara bebas dan berulang, sebaiknya yang non subsidi saja," pungkasnya.