BINTUHAN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kaur terus berkomitmen untuk meningkatkan minat baca masyarakat pada tahun 2025 dengan meluncurkan berbagai program inovatif.
Upaya ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem literasi yang lebih kuat serta menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini.
Salah satu program unggulan yang diluncurkan adalah bimbingan teknis bagi pengelola perpustakaan sekolah dan desa.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelola perpustakaan dalam mengelola dan memperkaya koleksi buku, sehingga perpustakaan menjadi lebih menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Melalui bimbingan teknis ini, kami ingin memastikan bahwa perpustakaan di sekolah-sekolah dan desa-desa dapat menjadi pusat informasi yang menyenangkan dan bermanfaat bagi semua kalangan." Katanya Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Kaur, Yarkan Tawami, S.Pd, M.AP.
BACA JUGA:Tumbuhkan Minat Baca Anak, Kaur Aktifkan Perpustakaan Keliling
BACA JUGA:Terobosan Disperpusip Kaur untuk Tingkatkan Minat Baca Anak
Selain itu, Dinas Perpustakaan Daerah kaur juga mengadakan kegiatan storytelling untuk anak-anak. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan membaca sejak usia dini sekaligus memperkenalkan berbagai jenis cerita yang dapat memperkaya wawasan serta imajinasi anak-anak.
"Cerita yang disampaikan dalam kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik dan bisa menumbuhkan rasa ingin tahu anak-anak terhadap buku," ujarnya
Tidak hanya berfokus pada program jangka pendek, Dinas Perpustakaan juga menyiapkan program jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.
Salah satu program utama adalah pelatihan inklusi sosial, yang meliputi tujuh jenis pelatihan soft skills, seperti komunikasi efektif, kepemimpinan, dan keterampilan digital.
Program ini dirancang untuk membantu masyarakat mengembangkan keterampilan yang berguna dalam berbagai aspek kehidupan.
Untuk memperluas jangkauan literasi, mereka juga bakal menggulirkan program Safari Gemar Membaca. Program ini akan dilaksanakan di berbagai sekolah dengan tujuan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap buku dan memperkuat budaya literasi di lingkungan pendidikan.
"Dengan Safari Gemar Membaca, kami berharap dapat melibatkan lebih banyak siswa untuk mencintai buku dan menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan. Melalui berbagai inisiatif ini harapan kami dapat menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan berbudaya literasi pada tahun 2025 ini. Kepada orang tua kami juga membatasi anaknya menggunakan gadjet dan fokus belajar membaca," tambah Yarkan Tawami.*