KORANRADARKAUR.ID – Berdirinya empat masjid di Maluku merupakan suatu bukti perjalanan islam yang begitu bersejarah sebagai saksi bisu pejuang melawan penjajah Belanda dan Protugis.
Empat masjid yang kini sudah berdiri kokoh dan indah tempat favorit disinggahi para musafir dan menjadi ikon kebanggaan rakyat di Maluku sebagai bukti perjalanan islam yang bersejarah untuk Bangsa Indonesia.
Hingga kini masjid sudah berdiri begitu indah dan kokoh serta bersih menjadi pusat ibadah yang banyak didatangi warga bahkan pernah musafir singgah begitu juga pengunjung dari berbagai daerah.
BACA JUGA:BKMT Masjid Agung Al-Kahfi Bintuhan Hadiri Acara
Awalnya masjid-masjid yang didirikan merupakan hasil pejuang yang ketika itu masih cukup sederhana dan kini sudah terlihat lebih indah dan ramai jamaahnya.
Berdirinya masjid di Maluku sebagai bukti perkembangan umat islam sejak abad ke-15 hingga kini tetap dipertahankan dirawat dengan baik walau sudah pernah melakukan renovasi.
Empat masjid yang mempunyai nilai penting untuk rakyat Maluku, berdirinya masjid atas pejuang kemerdekaan walau sibuk beperang namun masjid tetap diutamakan guna mengajak anak cucu agar dapat salat berjamaah di masjid dan memakmurkannya.
Dikutip dari laman detik.com, empat masjid di Maluku menjadi bukti sejarah pada masa lalu ketika bejuang melawan panjajajah oleh para pejuang Bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Kota Solo Punya Tiga Masjid Berdesain Unik dan Modern Tempat Persinggahan Musafir
Adapun sejarah singkat masjid di Maluku hingga kini berdiri kokoh dan menjadi tempat persinggahan musafir dan bahkan tempat wisata religi sebagai berikut:
1. Masjid Tua Wapauwe
Masjid ini dibangun di lereng gunung Wawane oleh Pernada Jamilu merupakan keturunan Kesultanan Islam Jailolo, Moloku Kie Raha (Maluku Utara).
Dibangun sejak abad ke-15 atau pada tahun 1400 M silam dalam menyebarkan Islam ke lima negeri yang ada di sekitar pegunungan Wawane yakni Assen, Wawane, Atetu, Tehala dan Nukuhaly.
2. Masjid Jami Ambon
Dibangun 1860 M di atas tanah waqaf yang diberikan oleh seorang janda bernama Kharie waktu itu berdinding dan beratapkan daun rumbia dengan tiang kayu.