Peraih IPK 4.00 yang Aktif Ngajar di Pelosok Jadi Duta Pendidikan, Begini Kisahnya

Selasa 09 Jan 2024 - 19:07 WIB
Reporter : Fenti Punama Sari
Editor : Daspan Haryadi

RADAR KAUR - Bagi beberapa orang, masa kuliah harus dimanfaatkan untuk mendulang prestasi sebanyak-banyaknya guna menunjang karier pasca lulus. Prinsip tersebutlah yang dipegang oleh Amira Syafana, alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

Lulusan prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada 19 Desember lalu yang berhasil meraih IPK sempurna yakni 4,00. Selain itu, Amira juga pernah meraih prestasi Runner Up 2 Putri Pendidikan Jawa Timur 2023, best announcer podcast, dan telah menerbitkan delapan buku.

BACA JUGA:Dibantu Komite, SDN 115 Kaur Pembaharuan Profil 

Dikutip dari detik.com , Amira sempat terkendala Covid-19 saat berambisi mewujudkan prestasi-prestasi tersebut. Sehingga, ia harus mengubah semua rencananya pada akhir 2019 kemudian bangkit. 

Semasa kuliah, ia juga sempat magang di rumah terapi autis, membuat kurikulum anak anak berkebutuhan khusus (ABK) pernah menerbitkan delapan buku, hingga mendapatkan beasiswa Kalimantan Timur. Namun, butuh waktu lama hingga bisa mencapai berbagai prestasi ini. 

Ia mengaku, sejak masih menjadi mahasiswa baru ia memiliki ambisi untuk menorehkan prestasi selama berkuliah. 

Namun, adanya wabah Covid-19 yang melanda di akhir 2019, akhirnya ia mengubah segala rencana yang dibuat. Berbekal beasiswa dari pemerintah Kalimantan Timur, ia bertekad membuat sebuah program peduli pendidikan. 

Pada 2021, kemudian ia membuat program Teacher for Charity. Program tersebut ia gagas dengan dasar nilai kemanusiaan dan keinginannya untuk memajukan pendidikan anak. Program Teacher for Charity berjalan hampir selama tiga tahun.

BACA JUGA:Mau Punya Ajian Sakti Serunting? Belajar Silat Asli Bengkulu

Sehingga melalui program tersebut, Amira melakukan pengabdian dalam bentuk bagi-bagi buku, hingga memberikan pembelajaran kepada anak-anak di Kalimantan Timur dan Jawa Timur. Rencananya Teacher for Charity akan menjelajah Jawa Tengah. 

Tidak berhenti di sana, rasa peduli Amira terhadap pendidikan ia salurkan lewat magang di rumah terapi autis. Di sana ia dibekali ilmu tentang mendidikan anak-anak spesial dan cara mengenalkan lingkungan kepada mereka.

Berkat dedikasinya, Amira dipercaya untuk mewakili Jawa Timur dalam ajang Puteri Literasi pada Februari 2024 mendatang. Menurutnya, tidak ada kata lelah selama ia bisa mengatur semua kegiatannya tersebut.

"Rasa lelah sudah pasti ada. Tapi semua tergantung bagaimana cara kita memanajemen waktu, dan diri agar semua kegiatannya dapat berjalan dengan lancar," katanya.

Amira berbagi tips mengatur waktu dengan baik, yakni dengan membat skala prioritas. Amira memprioritaskan pendidikannya terlebih dahulu ketimbang kegiatan luar yang diikuti. Ia akan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen atau berkuliah terlebih dahulu, baru kemudian melakukan kegiatan atau hobi yang ia senangi.

Mahasiswa yang memiliki konsentrasi di bidang pendidikan, ia berharap agar dapat memajukan pendidikan Indonesia lebih baik.

Kategori :