KORANRADARKAUR.ID – Mengungkap fakta menarik Gunung Semeru ada di Jawa Timur. Gunung tertinggi di Pulau Jawa adalah Gunung Semeru, yang mencapai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung Semeru adalah gunung berapi yang sering meletus. Letusan biasanya berupa strombolian, yaitu letusan eksplosif yang mengeluarkan lava pijar dan abu vulkanik.
Puncak Gunung Semeru disebut sebagai Mahameru yang dalam bahasa Jawa berarti agung atau maha besar. Selain itu, Gunung Semeru memiliki kawah yang disebut Jonggring Saloko, yang merupakan sumber letusan gunung berapi.
Bagi para pendaki ingin menjelajah di Gunung Semeru, gunung ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang merupakan salah satu taman nasional terindah di Indonesia.
BACA JUGA:Ada Penemuan Koin Kuno dan Artefak di Gunung Padang, Benarkah Peninggalan Perdadaban yang Hilang?
Dari informasi yang didapatkan bahwa Gunung Semeru juga merupakan objek wisata populer bagi para pendaki dan pecinta alam. Selain itu, bagi para pendaki yang ingin menjelajah pendakian ke puncak gunung ini membutuhkan waktu selama sekitar 3 hari baru bisa menjelajah.
Mengutip dari daerah.sindonews.com terdapat beberapa fakta menarik tentang Gunung Semeru. Mulai dari mitos yang sudah ada hingga kejadian terkenal.
Penasaran dengan fakta menarik Gunung Semeru? Berikut informasi lengkapnya:
1. Kawahnya Semburkan Asap 30 Menit Sekali
Tidka heran jika puncak Gunung Semeru yang bernama Mahameru menyimpan sebuah kawah yang bernama Jonggring Saloka. Dilaporkan bahwa kawah menyemburkan asap sekali setiap tiga puluh menit.
BACA JUGA:Kisah Lagenda Gunung Kaba di Bengkulu Cukup Mengejutkan, Ini Fakta Menariknya!
2. Simpan Keindahan Danau Ranu Kumbolo
Danau yang berada di ketinggian 2.389 mdpl ini memiliki luas sekitar 15 hektare (HA). Kebanyakan pendaki ingin menjelajahi Gunung Semeru karena keindahan danau yang menjadi ikonnya.
3. Tempat Ditemukannya Arca Kuno
Gunung Semeru juga menyimpan sejarah arca kuno yang merupakan perwujudan dari Dewa Siwa dan kerap direpresentasikan sebagai simbol penolak bala.