Pada pertemuan 10 Oktober, produsen mobil juga diberitahu untuk tidak melakukan diskusi investasi terpisah dengan pemerintah Eropa dan sebaliknya diminta untuk bekerja sama dalam negosiasi kolektif. Ini menandakan bahwa pemerintah China ingin menjaga kontrol yang lebih ketat atas keputusan investasi yang diambil oleh perusahaan-perusahaan dalam menghadapi tantangan baru di pasar Eropa.
Arahan terbaru dari Beijing ini mengikuti peringatan serupa pada bulan Juli lalu, di mana kementerian perdagangan menyarankan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk berhati-hati dalam berinvestasi di negara-negara seperti India dan Turki, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap langkah-langkah investasi di Eropa.
Langkah China untuk membatasi investasi ini tampaknya adalah respons terhadap dinamika perdagangan global yang semakin kompleks, di mana persaingan antara kendaraan listrik Tiongkok dan Eropa menjadi semakin ketat. Dengan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Uni Eropa, masa depan kolaborasi industri otomotif antara kedua wilayah ini tampaknya semakin tidak pasti, yang dapat berdampak signifikan pada strategi ekspansi dan investasi produsen mobil Tiongkok di masa depan.