NASAL - Dalam upaya mencapai kemandirian ekonomi, Pemerintah Desa (Pemdes) Trijaya Kecamatan Nasal akan meluncurkan berbagai program inovatif yang bertujuan menciptakan usaha mandiri bagi warganya. Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan dari luar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Salah satu inovasi yang menjadi fokus utama adalah pelatihan kewirausahaan yang ditujukan untuk pemuda dan perempuan. Pelatihan ini, mencakup berbagai bidang mulai dari pengolahan makanan, kerajinan tangan, hingga teknologi informasi.
Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan, diharapkan peserta dapat membuka usaha yang dapat menopang perekonomian keluarga mereka.
Kades Trijaya, Yosef Arista, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan dan memperkuat ekonomi lokal, sejalan dengan Program Presiden Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan. Selain pelatihan, Pemdes juga berencana membangun pusat inkubator usaha.
Pusat ini akan menjadi wadah bagi para pengusaha pemula untuk berkumpul, berbagi pengalaman, dan saling mendukung.
BACA JUGA:Trijaya Bakal Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Trijaya Matangkan Konsep Pemberantasan Warga Judol
Yosef menjelaskan bahwa pusat inkubator ini akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk membantu para pelaku usaha mengembangkan ide dan produk mereka.
"Kami ingin memberdayakan warga agar dapat menciptakan, peluang usaha sendiri. Dengan berinovasi, kami percaya desa ini bisa mandiri secara ekonomi.
Untuk mencapai tujuan ini, keterlibatan semua pihak sangat penting, termasuk tokoh pemuda, masyarakat, dan tokoh agama. Dengan saling berkesinambungan, bahu-membahu, dan saling mendukung, kami yakin program inovasi menuju desa mandiri ini bakal tercapai,” ujar Yosef.
Yosef juga menegaskan, bahwa meskipun saat ini program masih dalam tahap perencanaan, dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, semua rencana ini dapat terwujud.
Dengan langkah-langkah inovatif yang diambil, Pemdes Trijaya bertekad untuk menjadikan desa ini sebagai contoh dalam membangun kemandirian ekonomi yang berkelanjutan, yang diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa.
"Memang inovasi ini baru sebatas rencana kami saja. Tapi kami yakin dengan komitmen dan kerja keras, lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat diciptakan melalui inovasi ini. Tapi memang harus ada keterlibatan semua pihak, dan inovasi ini membutuhkan waktu,” pungkasnya. *