Pengumuman ini memicu pertanyaan mengenai sikap perusahaan terhadap aset kripto, terutama mengingat volatilitas yang tinggi di pasar bitcoin.
Arkham Intelligence yang melacak dompet bitcoin Tesla mencatat. Perusahaan memiliki sekitar 11.509 bitcoin pada saat penjualan, setara dengan nilai $770 juta.
Keputusan ini dipandang sebagai langkah strategis yang mungkin didorong oleh fluktuasi harga bitcoin dan perubahan dalam kebijakan perusahaan.
BACA JUGA:Bawaslu Daerah Diminta Pengawas Pilkada 2024 dengan Maksimal
Meskipun, Tesla dan SpaceX tetap menyimpan bitcoin sebagai bagian dari neraca perusahaan. Pandangan Elon Musk terhadap bitcoin, dan aset kripto lainnya, tetap menjadi misteri.
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube pada Juli lalu, Musk menyatakan, melihat potensi pada bitcoin dan beberapa mata uang kripto lainnya.
Namun, ia juga mengungkapkan ketertarikan yang lebih besar terhadap dogecoin yang telah menjadi favoritnya dalam beberapa waktu terakhir.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun Musk melihat nilai dalam bitcoin, ia tetap lebih tertarik pada cryptocurrency lain yang lebih rendah nilainya.
BACA JUGA:Desa Wisata Talang Anau, Ini Daya Tarik Utamanya
Spekulasi mengenai penjualan ini juga mencerminkan ketidakpastian di pasar cryptocurrency. Dimana harga bitcoin mengalami fluktuasi yang signifikan.
Banyak investor yang khawatir tentang dampak dari keputusan perusahaan besar seperti Tesla dalam mempengaruhi pasar.
Selain itu, dengan penjualan hampir seluruh aset bitcoin, pertanyaan tentang masa depan strategi investasi Tesla dan pendekatan Elon Musk terhadap cryptocurrency semakin mendalam.
Dengan langkah ini, Tesla menciptakan gelombang baru dalam diskusi tentang peran cryptocurrency di dalam bisnis dan ekonomi global.
Investor dan pengamat pasar akan terus memantau perkembangan ini, mengingat tindakan Tesla dapat menjadi indikator bagi perusahaan lain mengenai bagaimana mereka sebaiknya berinvestasi di dunia yang terus berubah ini.