Danau ini berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat merupakan kembaran Danau Di Bawah yang berlokasi tidak jauh dari Nagari Alahan Panjang.
Namun dibanding kembarannya itu, Danau Diateh lebih diuntungkan dari segi akessibilitas karena berada di pinggir jalan Nasional.
Danau Diateh sangat populer di Sumatera Barat. Buktinya angka kunjungan yang tercatat ke kawasan ini hingga 50.000 orang/tahun.
BACA JUGA:Desa Wisata Setu Babakan Jakarta, Simak yang Diperkenalkan Mendalam
BACA JUGA:Mengenal Desa Wisata Pulau Kelapa di Jakarta, Apa Saja Potensinya?
Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya.
Daya tarik alami ini hingga kini masih tergolong sebagai danau yang lestari yang tampak pada kualitas air danau yang masih jernih dan kawasan pinggir danau yang masih hijau.
Selain itu secara jelas dapat dilihat bahwa kawasan sekitar danau memiliki kontur alam yang terdiri dari kawasan perbukitan (Bukit Barisan), rawa dan dataran rendah.
Luas Danau Diateh 12,3 Km dan berada pada ketinggian 1500 meter dari permukaan laut (mdpl).
Dengan ketinggian seperti ini, kawasan Alahan Panjang, terutama di pinggir Danau Diateh memiliki suhu yang sangat dingin.
Rata-rata suhunya ada di anhka 18 derajat celcius setiap harinya.
Jadi tak heran bukan kalau diberi julukan Negeri Dingin Tanpa Salju.
Danau Diateh sendiri adalah hulu dari Sungai Batanghari yang mengalir hingga ke Provinsi Jambi.
Hamparan alam pinggir danau diateh masih sangat hijau berkat lahan pertanian yang masih dipertahankan hingga kini.
Hampir 80% kawasan Nagari Alahan Panjang, dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Diantara produk pertanian yang secara rutin dihasilkan adalah tanaman Holtikultura berupa sayur mayur.