KORANRADARKAUR.ID - Partai Komunis Indonesia (PKI) dikenal sebagai salah satu partai politik yang memiliki pengaruh signifikan pada masa pemerintahan Soekarno.
Meskipun dibubarkan setelah peristiwa 30 September 1965, sejarah mencatat strategi-strategi yang digunakan PKI dalam mengembangkan sayap organisasi dan meningkatkan pengaruhnya di masyarakat.
Berdasarkan International Crisis Group,
salah satu strategi utama PKI adalah membangun aliansi dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk buruh, petani, dan mahasiswa.
Dengan membentuk organisasi sayap, seperti Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Barisan Tani Indonesia (BTI), PKI berhasil menggalang dukungan luas dari kalangan pekerja dan petani.
Melalui serikat-serikat ini, PKI tidak hanya menawarkan program-program yang menguntungkan, tetapi juga memberikan pelatihan dan pendidikan politik kepada anggotanya, memperkuat solidaritas dan kesadaran kelas.
BACA JUGA:Soekarno Jadi Target CIA Usai Peristiwa G30S/PKI, Ini Sebabnya
BACA JUGA:Kisah Mencekam di Balik Kuburan Massal PKI Desa Pencol Magetan
Selain itu, PKI juga menerapkan pendekatan kultural dalam strategi pengembangan sayapnya. Dengan memanfaatkan seni dan budaya, PKI melakukan kampanye ideologi yang menarik minat masyarakat.
Mereka mendirikan lembaga kebudayaan dan mengorganisir pertunjukan seni untuk menyebarkan ideologi komunis.
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat mengenai paham komunisme dan menanamkan nilai-nilai perjuangan.
Dikutip dari, Artikel John Roosa di JSTOR, PKI juga mengimplementasikan strategi infiltrasi dalam berbagai institusi pemerintahan dan organisasi sosial.
Mereka berusaha menempatkan kader-kadernya di posisi strategis untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan yang diambil. Ini memberi PKI akses untuk memperluas jangkauan pengaruhnya dan mengkoordinasikan aksi-aksi politik secara lebih efektif.
Salah satu faktor yang turut mendukung perkembangan PKI adalah adanya ketidakpuasan di kalangan masyarakat terhadap pemerintahan yang ada.
PKI memanfaatkan momen tersebut dengan menawarkan solusi alternatif yang menarik, termasuk program redistribusi tanah dan peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi kaum buruh dan petani.