Jika berbicara tentang sejarah dari Desa Wisata Lubuk Resam ini.
Disebutkan jika Desa Lubuk Resam berada di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Bukit Badas, Bengkulu.
Berdasarkan sejarahnya, desa atau dusun yang terdapat di dalam HPT Bukit Badas masuk dalam wilayah pemerintahan Margo Soeluma pada masa pemerintahan Belanda tahun 1837.
BACA JUGA:Paslon Terbanyak Pilkada 2024 Wilayah Mana? Berikut Ini Penjelasan Detailnya
Wilayah Margo Soeluma kala itu meliputi Desa Pandan, Pogo (Puguk), Tanjung Bunga dan Tandjong Seroe.
Nama Lubuk Resam masih terbilang asing bahkan belum terkenal.
Namun, desa yang berada di pegunungan Bukit Barisan ini, menyimpan banyak potensi yang luar biasa.
Sedangkan Desa Lubuk Resam dan Sekalak bagian dari Marga Pogo.
Saat itu, akses menuju desa sulit dijangkau.
Tak heran bila desa tersebut menjadi salah satu tempat pelarian para pejuang kemerdekaan saat perang melawan Belanda.
Masyarakat Lubuk Resam memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Mereka merupakan penduduk asli Suku Serawai, salah satu suku asli di Bengkulu.
Lubuk Resam memiliki 100 lubang gua, salah satunya adalah Gua Kecik.
Dinamakan Gua Kecik karena ukuran mulut gua lebih kecil dibandingkan dengan gua lain yang ada di sana.
Lokasi gua berada di perkebunan kopi milik masyarakat dengan mulut gua menghadap aliran Sungai Serawai.