Namun setelah Antasari wafat digantikan oleh putranya bernama Sultan Muhammad Seman.
Sedangkan Batur bertugas sebagai ahli strategi yang begitu pandai dan cerdik. Dalam melakukan peperangan ke duanya saling membantu untuk melawan penjajah.
Perjuangan Batur dan putra Antasari melakukan perlawanan dengan tujuan agar Belanda bisa dikalahkan. Bahkan Panglima Batur berhasil mengalahkan Belanda dengan merebut Benteng dan menghancurkannya.
BACA JUGA:Pangeran Antasari, Sang Pemberani dari Kalimantan, Tolak Ajakan Kerjasama Belanda
Namun ketika Batur diperintahkan untuk menambah kekuatan dengan mengambil musiu, akhirnya Belanda bisa memanfaatkan dan menyerang Benteng yang berhasil direbutnya.
Belanda kembali merebut Benteng dengan kekuatan yang tidak seimbang kala itu. Ditambah seman wafat kala itu, sehingga pertahanan Suku Dayak goyah.
Setelah itu, Batur kembali melakukan perlawanan dan sampai akhirnya terjadi pertempuran yang begitu hebat walau pasukan tidak seimbang, tapi masih bisa membuat Belanda kelabakan.
Dengan kecerdikan tentara Belanda , akhirnya Panglima Batur berhasil ditangkap. Sebagai siasat yang digunakan, Belanda mengancam akan menghabisi keluarganya. Batur menyerah dan ditangkap serta diadili di Banjar Masin dan dihukum mati.