Jalan Tol Ruas Jambi-Riau Berdampak Negatif, 800 Hektar Hutan di Riau Akan Babat
Dampak negatif jalan tol ruas Jambi-Riau jika hutan banyak ditebas.-Sumber foto: palpres.disway.id-
KORANRADARKAUR.ID – Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Jambi-Riau telah menarik perhatian banyak pihak.
Proyek ambisius ini dianggarkan sebesar Rp 34 triliun bertujuan untuk memperlancar arus transportasi antara kedua provinsi tersebut.
Tidak hanya itu, di balik kemudahan transportasi dan pengurangan jarak tempuh, terdapat kekhawatiran yang serius mengenai dampak terhadap lingkungan.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), diperkirakan hampir 800 hektare (HA) hutan di Riau harus ditebas untuk proyek jalan tol tersebut.
BACA JUGA:Tidak Hanya Soekarno-Hatta, Inilah Deretan Tokoh-tokoh Penting Penyusunan Teks Proklamasi!
BACA JUGA:Wajib Tahu! Sebelum Investasi Emas, Yuk Kenali Istilah-istilahnya
Dengan adanya penebangan hutan dengan skala besar akan merusak habitat dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Karena hutan memiliki peran krusial dalam menyerap air hujan, mencegah erosi, serta berfungsi sebagai penyerap karbondioksida.
Dengan hilangnya hutan, risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor akan meningkat dan emisi gas rumah kaca dapat meningkat, dengan begitu dapat mempercepat perubahan iklim.
Dengan begitu, pengembangan proyek ini memang dikebut oleh PT Hutama Karya selaku pihak pengembang dan didukung langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Meskipun demikian, dampak lingkungan yang ditimbulkan tetap harus diperhatikan dan ditangani dengan bijak.
Dengan adanya penebangan hutan tersebut, terdapat kekhawatiran bahwa penebangan hutan untuk proyek ini dapat menyebabkan kerugian jangka panjang bagi lingkungan.
BACA JUGA:Jelang 17-an, Harga Tiket Pesawat ke IKN Naik, Berikut Tips dapatkan Tiket Murah
BACA JUGA:Sekali Coba Langsung Ketagihan! Berikut Ini 5 Rekom Wisata Kuliner Terbaik di Bengkulu 2024