2024, Harga CPO Diprediksi Menguat, TBS Naik? Simak Penjelasannya

ANGKUT SAWIT : Petani sawit di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu yang mengangkut TBS sawit setelah panen--

RADAR KAUR - Terhitung sejak Selasa 26 Desember 2023, harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) menguat atau naik, yang mana untuk kontrak CPO Bulan Januari 2024 naik 22 Ringgit Malaysia menjadi 3.699 Ringgit Malaysia per ton. 

Untuk kontrak Februari 2024 kembali menguat menguat 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.743 Ringgit Malaysia per ton. Sementara untuk kontrak Bulan Maret 2024 terkerek 25 Ringgit Malaysia menjadi 3.763 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka Bulan April 2024 bertambah 25 Ringgit Malaysia menjadi 3.760 Ringgit Malaysia per ton.

Dikutip dari artikel investor.id dengan judul “Harga CPO Menguat Berkat Sentimen Ini”. Kontrak CPO pada Bulan Mei 2024 kembali meningkat naik 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.738 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Juni 2024 meningkat 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.706 Ringgit Malaysia per ton. 

Naiknya harga CPO sejak Januari hingga Juni 2024 tidak lain karena ekspektasi produksi yang lebih lemah dan harga minyak mentah yang lebih kuat. Suasana diikuti sebagian besar pelaku pasar tetap keluar dari pasar selama libur panjang, dengan begitu perlu mempertahankan support di 3.600 Ringgit Malaysia dan resistance di 3.850 Ringgit Malaysia.

BACA JUGA:Ketika Jenguk Orang Sakit, Rasulullah Baca Doa Ini

BACA JUGA:Berikut Ini 7 Kunci Rumah Tangga Supaya Bahagia Sampai Maut Memisahkan

Kepala penelitian komoditas Sunvin Group Anilkumar Bagani mengatakan, kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia terlihat diperdagangkan sedikit lebih tinggi menyusul bullish pada kontrak berjangka minyak nabati China di jam-jam Asia, namun secara keseluruhan, aktivitas tersebut sebagian besar tetap sideways di tengah tidak adanya pembelian destinasi baru.

Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia akan turun sebesar 8,59 persen. Sedangkan Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Semenanjung Selatan (SPPOMA) memperkirakan minyak sawit akan turun sebesar 8,59 persen dan produksi turun sebesar 9,53 persen.

Sedangkan kinerja ekspor minyak sawit Malaysia terus terlihat melemah ekspektasi bea keluar dan retribusi minyak sawit Indonesia untuk periode 1 hingga 15 Januari 2024 akan naik dari periode saat ini.

Dengan kondisi yang ada serta prediksi yang ada maka harga CPO sawit Indonesia akan meningkat, karena CPO meningkat harga TBS juga dipastikan akan naik, tentunya dengan TBS naik petani sawit Indonesia akan lebih sejahtera. 

Dengan informasi yang diberikan bisa memotivasi seluruh petani sawit Indonesia  terutama petani sawit yang ada di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu agar lebih memperhatikan dan melakukan perawatan kebun kelapa sawitnya dengan maksimal, karena dengan perawatan maksimal akan menghasilkan TBS yang berlimpah. (*/ujr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan