Kisah Inspiratif; Wisudawan Tertua, Ambil 26 Semester Hingga Lulus Usia 84 Tahun

Jumat 08 Dec 2023 - 18:59 WIB
Reporter : Fenty Purnama Sari
Editor : Daspan Haryadi

RADAR KAUR - Wagimoen atau sering dipanggil Mbah Moen merupakan sosok wisudawan tertua di Universitas Terbuka (UT) yang akhirnya lulus sebagai sarjana di usia 84 tahun. Wisudawan ini masuk tahun 2010 dengan mengambil 26 semester, dan akhirnya lulus dari UT pada tahun 2023 ini.

Namun, sosok Mbah Moen ini bukan sembarangan. Lantaran Mbah Moen ini pernah bekerja di institusi negeri di tanah air. Mbah Moen yang merupakan pensiunan staf Angkatan Darat (AD) dan tinggal sendiri setelah istrinya wafat pada 2007.

Dikutip dari tribunjatim.com, upacara wisuda Mbah Moen dipusatkan di UT Pusat Periode I Tahun Akademik 2023/2024, yang diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) di Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Mbah Moen, mengalahkan tiga wisudawan tertua pada periode wisuda-wisuda sebelumnya, yaitu Mooryati Soedibyo yang lulus UT di usia 59 tahun, Safriyansah di usia 79 tahun, dan Yustina di usia 81 tahun. 

28 November 2023 merupakan hari yang spesial bagi Wagimoen. Dikarenakan dirinya berhasil lulus di usia 84 tahun, dan mendapat predikat menjadi wisudawan usia tertua yang diumumkan langsung oleh Prof. Gorky Sembiring selaku pemandu acara sesi Wisudawan Inspiratif. 

Kisah menarik Wagimoen ini, berhasil menamatkan kuliahnya di UT Bogor setelah menempuh sekitar 26 semester. 26 semester itu bukan merupakan perjuangan singkat, tetapi Mbah Moen melalui kondisi yang sangat panjang. Bahkan, beliau juga menjadi wisudawan tertua sepanjang sejarah kelulusan UT di acara wisuda UT Pusat.

Walau terkendala usia, biaya, jarak, dan waktu, itu semua tidak menghalangi semangat Mbah Moen untuk menyelesaikan studinya, dan menjadi salah satu dari 2.064 wisudawan dari UT Bogor yang berhasil lulus. Mbah Moen resmi menyandang gelar sebagai Sarjana Administrasi Negara.

Mbah Moen juga terlihat bangga berdiri di depan rektor dan jajaran pimpinan, serta Senat UT, sebab Mbah Moen merasa tidak sia-sia berjuang untuk lulus di usia 84 tahun dengan IPK 2,40.

Mbah Moen ini merupakan sosok pejuang tangguh yang terus bersemangat kuliah di antara segala keterbatasan. Beliau yang sudah berusia 71 tahun mencoba untuk mendaftar dan masuk kuliah pada tahun 2010.

Saat awal masuk kuliah, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski cara berjalannya sudah sedikit tertatih-tatih. Setelah tiga tahun berjalan,  Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar. 

Tantangan lain yang harus dilalui Mbah Moen ketika mengikuti perkuliahan di UT adalah mengikuti kegiatan belajar secara online. Namun, dengan kondisi beliau yang cukup berbeda, Mbah Moen diberikan perhatian secara khusus oleh UT Bogor agar dapat menyelesaikan tugas kuliahnya. Beliau juga harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk melaksanakan ujian di ruang khusus.

Selain itu, saat Pandemi Covid-19 melanda, Mbah Moen harus mengerjakan ujian dengan metode take home exam (THE), dimana soal-soal ujian tersebut dikerjakan di rumah masing-masing melalui akses internet dan terdapat batas waktu untuk pengerjaan untuk di unggah ke aplikasi. 

Berbeda dengan mahasiswa yang lain, Mbah Moen justru diberi bantuan agar datang ke Posko Ujian UT Bogor. Dikarenakan, beliau tidak bisa menggunakan komputer, sehingga petugas posko ujian akan memandu dari awal mengunduh naskah ujian hingga selesai, dan mengunggah jawaban ujiannya di aplikasi. 

Sepeninggal istrinya, Mbah Moen masih sempat menjadi sopir angkutan umum sambil berkuliah di UT Bogor, dan hebatnya beliau juga masih mengunjungi makam istrinya hampir setiap hari saat kondisinya masih sehat.

Tidak hanya itu, saat Mbah Moen harus menjalankan ujian, beliau terlihat menjunjung tinggi integritas akademik dengan sama sekali tidak menyontek. Bahkan, beliau terlihat selalu mengerjakan ujian sendiri dengan penuh rasa percaya diri tanpa pernah mengeluh bila mendapat lokasi ujian yang jauh. Sambil bekerja, beliau terlihat semangat dalam membagi waktunya untuk belajar hingga pada akhir tahun 2023.(*/fps)

 

Tags :
Kategori :

Terkait