Kondisi ini bisa juga mendorong mereka untuk membangkang atau menunjukkan perilaku keras kepala.
4. Reaksi terhadap perubahan keadaan
Adanya perubahan besar dalam kehidupan, seperti pindah rumah, kematian salah satu anggota keluarga atau perceraian, bisa juga memicu perilaku keras kepala pada seorang anak.
Anak-anak mungkin akan menunjukkan tingkah laku ini sebagai cara mereka dalam merespons rasa stres atau ketidakpastian perasaan dalam menjalani perubahan kondisi tersebut.
BACA JUGA:Penyebab Anak Malas Bekerja Ketika Dewasa, Intip 3 Pola Asuh yang Salah Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Ingin Alis Tebal Tapi Nggak Mau Sulam, Ayo Terapkan Cara Alami Ini!
5. Mencari perhatian
Anak-anak diketahui membutuhkan perhatian lebih dari orang tua mereka.
Nah, jika mereka mulai merasa diabaikan atau tidak diperhatikan, mereka mungkin saja akan menunjukkan tingkah laku keras kepala sebagai cara dalam mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.
6. Protes terhadap pembatasan kebebasan
Anak-anak, khususnya yang sudah lebih tua, sering kali menunjukkan perilaku keras kepala sebagai bentuk penentangan.
Penentangan ini bisa saja terhadap apa yang mereka lihat sebagai pengekangan terhadap kebebasan mereka.
7. Kurangnya keterampilan dalam memecahkan masalah
Saat anak tidak memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah yang baik mungkin mereka memilih untuk menunjukkan perilaku keras kepala sebagai solusi sementara untuk menghadapi masalah mereka.
8. Pengaruh lingkungan dan pergaulan
Ini sangat mungkin anak dalam meniru perilaku keras kepala yang mereka lihat di lingkungan mereka. Baik itu dari teman sebaya maupun dari orang dewasa dalam kehidupan mereka. ***