Ban dengan tekanan terlalu tinggi dapat menjadi lebih kaku dan mudah pecah saat menghantam lubang atau gundukan, sedangkan ban dengan tekanan terlalu rendah dapat membuat ban terlipat dan menjepit pelek saat menikung atau mengerem dengan keras.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa tekanan ban secara teratur dan memastikan bahwa tekanan sesuai dengan standar yang disarankan oleh pabrikan ban dan motor.
3. Membawa beban yang berlebih
Beban yang terlalu berat di atas motor dapat menyebabkan tekanan berlebih pada pelek yang membuatnya lebih mudah bengkok atau pecah.
BACA JUGA:Sering berpergian Jauh? Berikut Rekomendasi Sarung Tangan Motor Paling Nyaman dan Bagus
BACA JUGA:Loker untuk Pencari Kerja di PT MUM, Buka Lima Posisi, Butuh Tamat SMA dan S1
Ini terutama berlaku untuk motor yang sering digunakan untuk mengangkut barang atau mengantarkan penumpang.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa beban motor tidak melebihi batas yang direkomendasikan oleh pabrikan. Apabila terpaksa membawa beban yang berat, usahakan untuk membaginya secara merata dan hindari menempatkannya di satu sisi.
4. Gaya berkendara yang agresif
Gaya berkendara yang agresif, seperti menikung dengan kecepatan tinggi, akselerasi dan pengereman yang mendadak dapat membahayakan pelek motor.
Kebiasaan ini memberikan tekanan dan beban yang signifikan pada pelek sehingga menyebabkan keausan lebih cepat dan meningkatkan risiko kerusakan.
Akibatnya, sangat penting untuk selalu berhati-hati dan menghindari berkendara dengan cara yang agresif. Manuver dengan halus, perhatikan batas kecepatan dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Dengan mengemudi secara responsible sehingga dapat memastikan kondisi pelek motor tetap awet dan berkendara dengan aman.*