RADAR KAUR - Melansir laman cnnindonesia.com, Jumat (1/12), terkisah tentang sahabat Rasulullah SAW bernama Salman Alfarisi yang berasal dari Persia. Di tempat asalnya, sosok ini sebenarnya merupakan seorang bangsawan. Namun, tidak nyaman karena praktek menyembah api yang dilakukan masyarakat negerinya.
Membuatnya memilih hijrah atau pindah ke tempat lain. Di Madinah ia bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan masuk Islam. Dengan Begitu dia merupakan Muslim pertama dari Persia.
Salman Alfarisi cukup familiar. Ini karena ide briliannya dalam melindungi kota Mekkah saat Perang Khondak. Yakni dengan membuat sebuah parit. Strategi yang belum pernah dipakai sebelumnya dalam perang manapun. Di Madinah, dia dipersaudarakan Rasulullah SAW dengan Abu Darda.
Ada kisah menarik antara Salman Alfarisi dengan Abu Darda. Ini terjadi saat Salman Alfarisi meminta bantuan saudaranya itu untuk melamar gadis Madinah pujaan hatinya.
Suatu waktu Salman Alfarisi jatuh hati pada seorang wanita solehah dari kaum Anshar. Dia ingin meminangnya untuk dijadikan istri. Namun, sebagai seorang pendatang di Kota Madinah.
Salman merasa harus ada orang yang mewakili diri menyampaikan niat itu. Pertimbangan ini diambil lantaran tentu ada perbedaan adat cara meminang seorang wanita. Antara cara di Persia dengan Madinah. Dia lalu meminta bantuan saudaranya, Abu Darda.
Salman menyampaikan maksud isi hatinya menceritakannya kepada Abu Darda. Mendengar curahan hati saudaranya, Abu Darda gembira lalu seraya berucap "Subhan Allah wal hamdulillah". Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan.
Salman mempersiapkan mahar dan hal-hal yang diperlukan untuk pernikahanya. Setelah semua persiapan dirasa sudah cukup berangkatlah kedua sahabat itu ke rumah wanita yang soliha dan bertaqwa pilihan Salman.
Salman dan Abu Darda tiba di rumah wanita tersebut. Mereka kemudian bertemu kedua orang tua wanita itu. Abu Darda menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mereka, yakni melamar sang gadis.
Tentu ini membuat kedua orang tua sang gadis gembira dan menyetujui hal ini. Mereka mengetahui jika Salman Alfarisi adalah sahabat dekat Rasulullah SAW. Bahkan dianggap sebagai ahli bait Nabi SAW.
Meski begitu, kedua orang tua sang gadis harus meminta persetujuan anaknya. Setelah meminta persetujuan putrinya di balik tirai memberi isyarat memberi jawaban ”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu.
Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”
Terkejut keduanya, tak disangka jawabannya begitu mengagetkan. Sang wanita lebih tertarik kepada "Mak Comblang" daripada pelamarnya.
Mendapati ini Salman Alfarisi memberikan ungkapan yang mengagungkan, ”Allahu Akbar! Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”
Itulah sepenggal kisah tentang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Salman Alfarisi. Tentu sikapnya ini menunjukkan kualitas keimanannya yang tinggi. Semoga kisah ini menginspirasi pembaca setia Radar Kaur. Wassalam. (*/yie)