BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Awal Februari 2025, Kian Turun Kini Cuma Rp 2.250 per Kilogram
Seperti disampaikan, Abdullah Ipul (34), salah satu petani sawit di Kecamatan Pino Raya yang mengaku, selisih harga di tingkay pabrik dengan RAM sawit di BS cukup tinggi.
Bahkan, menurut Abdullah, selisih harga ini terkadang sudah tidak masuk akal lagi. Pihak RAM sawit terkesan seenaknya menentukan harga. Apalagi, saat ada penurunan harga di pabrik.
"Ya, selisih harga antara RAM dengan pabrik itu cukup tinggi. Masa, per kilogram tembus Rp 400 sampai Rp 500," keluh Abdullah.
Dirinya meminta, agar pihak yang berwenang bisa menindaklanjuti harga TBS sawit di tingkat RAM ini. Sebab, jika ini terus dibiarkan, maka tentu akan sangat merugikan para petani.
"Kami harap ada pihak yang berwenang bisa mengecek langsung selisih harga sawit di RAM dengan pabrik," pungkasnya.