KELAM TENGAH – Perubahan musim panas ke musim hujan, petani sudah mulai tanam cabai. Untuk jenis bibit cabai yang ditanam taro. Lokasi kebun cabai ini di lahan persawahan. Tanam cabai dengan mengikuti cara modern, supaya mendapat hasil memuaskan.
Sudarto (50) petani cabai Desa Pagar Dewa Kecamatan Kelam Tengah mengatakan, menanam cabai taro menggunakan cara yang biasa dilakukan oleh petani lain.
Dirinya mengikut cara seperti ini baru mencoba pertama kali. Sebenarnya begitu rumit, sebab selama ini menanam cabai biasa saja dengan cara disemai, lalu ditanam dan tidak menggunakan mulsa.
“Mudah-mudahan cabai taro yang ditanam dapat menghasilkan buah yang banyak. Saya baru kali ini mencoba dengan cara yang demikian,”katanya.
Dikatakan, pernah berkebun cabai. Namun hasilnya belum memuaskan, mungkin dengan cara seperti ini mendapat hasil memuaskan. Biasanya dia menanam di daerah dataran rebndah.
BACA JUGA:875 Warga BS Akan Bersaing Jadi PTPS, Simak Tugas dan Wewenang PTPS
Waktu mulai panen di kisaran 70 hari - 75 hari, sedangkan didataran tinggi 4 - 5 bulan lamanya. Sebelum ditanam ditempat yang sudah disiapkan, biji cabai sempat disemaikan hingga menjadi bibit yang siap tanam.
“Kami harap cabai taro saat panen nanti mendapat harga yang pantastik, hasilnya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Terpisah, Kades Pagar Dewa Pitro Suardi menuturkan, musim pergantian cuaca yang sudah diguyur hujan dimanfaatkan petani menanam berbagai macam tumbuhan yang cepat menghasilkan.
Seperti cabai, jagung, kacang dan padi. Lantaran tanah yang selama ini mengering, kini sudah tersiram hujan. Bahkan hujan sudah sering sekali sehingga pasokan air untuk menanam padi sudah ada, walaupun belum begitu banyak.
“Kami harap cuaca sudah membaik agar petani dapat beraktivitas dengan menanam tanaman yang cepat menghasilkan,” terangnya.