RADAR KAUR – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengutarakan, Indonesia pada tahun 2023 terpapar cuaca ekstrem seperti El Nino. Penomena El Nino adalah suatu kondisi alam yang memicu terjadinya kekeringan.
Seperti dikutip cnbcindonesia.com, terdapat tujuh wilayah dengan dampak El Nino. Wilayah tersebut mulai dari Sumatra bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten dan Jawa Barat.
BMKG juga mengungkap, EL Nino sendiri akan terus berlanjut hingga awal 2024. Dari monitoring kekeringan meteorologis daerah kurang hujan terpanjang hingga akhir Desember 2023 adalah Banten, Sulawesi Selatan.
BMKG juga meminta masyarakat untuk menghemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan bisa dihadapi bersama.
“Bagi daerah yang sudah masuk musim hujan, yuk periksa lingkungannya supaya bisa menampung dan mengalirkan air hujan dengan baik,” tambah BMKG.
BACA JUGA:Mahasiswa Indonesia Siap-siap, IISMA 2024 Mulai Dibuka
Tahun 2024 menandakan perubahan iklim yang cukup ekstrem. Bahkan, sejumlah daerah merasakan hawa lebih panas daripada biasanya saat musim kemarau lalu.
El Nino yang terjadi pada Agustus hingga Oktober 2023 lalu juga berdampak besar pada beberapa hal. Fenomena yang memicu kekeringan dan dapat membuat gagal panen.
Untuk itu, BMKG sempat meminta Kementerian Pertanian untuk bersiap dan melakukan beberapa upaya. Salah satu wilayah yang mengalami El Nino terparah Jawa Barat juga memiliki wilayah pertanian cukup banyak.
Seperti diketahui, Jawa Barat juga termasuk wilayah yang dikatakan cukup banyak sawah. Jika terkena dampak El Nino yang cukup parah, maka harus melakukan langkah siaga. Seperti mengelola air hujan.
Ternyara selain Indonesia, ada beberapa negara lain juga yang melaporkan gelombang panas serta suhu yang memecahkan rekor tertinggi. Yaitu India, Bangladesh dan China. (*/tik)