Suzuki APV Paling Banyak Diekspor, Kalahkan Ertiga, Tapi Kini Sudah Dihentikan

Jumat 20 Dec 2024 - 10:12 WIB
Reporter : Rega Jusa
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meraih pencapaian yang cukup menggembirakan dalam sektor ekspor beberapa tahun terakhir. 

Ekspor mobil Suzuki Indonesia yang sempat tumbuh signifikan sebesar 44 persen, dari 44.125 unit menjadi 63.568 unit. 

Meskipun demikian, terdapat perubahan penting dalam strategi ekspor Suzuki, termasuk penghentian ekspor Suzuki APV ke pasar Australia hingga 2024 ini.

Donny Saputra, 4W Direktur Marketing PT SIS, menjelaskan bahwa keputusan untuk menghentikan pengiriman APV ke Australia bukan hanya disebabkan oleh perubahan regulasi di negara tersebut, melainkan juga terkait dengan strategi keseluruhan Suzuki Australia.

"Pertama, ada regulasi baru, di Australia yang diterapkan. Pada November 2017. Kedua, pengiriman terakhir APV ke Australia terjadi pada September 2016," ujar Donny saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta beberapa waktu lalu.

Di Australia, peraturan baru yang diterapkan mengharuskan kendaraan komersial ringan atau light commercial vehicle (LCV) untuk memenuhi standar keselamatan yang lebih ketat, termasuk fitur Electronic Stability Control (ESC). 

Sementara itu, Suzuki APV, yang merupakan model andalan Suzuki di pasar Australia, tidak memenuhi persyaratan tersebut. 

BACA JUGA:Metamorfosis Suzuki APV, Mobil Tangguh yang Naik ke Kelas Atas

BACA JUGA:All New Suzuki APV 2024 Makin Nyaman : Sistem Peringatan Tabrakan Ditambah Pengereman Darurat

Hal ini membuat ekspor APV dihentikan. Namun, Donny menekankan bahwa penghentian ekspor ini bukan hanya masalah regulasi, tetapi juga bagian dari strategi bisnis Suzuki Australia yang menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar lokal.

Meski kehilangan APV sebagai model ekspor utama ke Australia, Suzuki Indonesia tetap optimis dan berharap dapat mengekspor model lain ke pasar tersebut. 

Australia kini dianggap sebagai pasar yang cukup potensial, terutama setelah banyak pabrikan otomotif yang menghentikan operasional mereka di negara tersebut, membuka peluang bagi Suzuki untuk mengisi kekosongan.

"Saat ini, kami sedang, melakukan studi. Untuk mencari model lain, yang lebih sesuai. Dengan kebutuhan pasar, di Australia," tambah Donny.

Dia juga menjelaskan bahwa meskipun permintaan kendaraan komersial ringan di Australia masih cukup tinggi, perusahaan sedang menilai model mana yang dapat memenuhi regulasi dan kebutuhan pasar di sana.

Sementara itu, meskipun menghadapi tantangan dalam ekspor APV, PT SIS mencatatkan kinerja yang sangat baik dalam ekspor secara keseluruhan pada tahun 2017. 

Kategori :