MAJE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur mengeluarkan peringatan tegas kepada wisatawan yang berencana berlibur ke pantai selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Mengingat cuaca ekstrem dan gelombang laut diprediksi akan terus berlanjut hingga januari 2025 mendatang.
Untuk menjaga keselamatan wisatawan diminta agar tidak mandi di laut selama periode tersebut demi keselamatan.
Kepala BPBD Kabupaten Kaur, Muljunias, ST, melalui Kepala Bidang Darurat BPBD Kaur Yanto, S.Sos mengungkapkan, beberapa pantai di Kabupaten Kaur menjadi tujuan wisata utama bagi pengunjung dari luar daerah selama libur Nataru. B
BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Buruk Hingga 10 Desember, Ini Penjelasan BPBD Kaur
eberapa pantai yang paling sering dikunjungi wisatawan antara lain Pantai Laguna Samudera di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Pantai Danau Kembar (Dakem) di Tanjung Agung, Kecamatan Maje, Pantai Cukoh di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan, dan Pantai Pengubaian di Desa Pengubaian, Kecamatan Kaur Selatan.
Meskipun demikian, dengan adanya cuaca ekstrem saat ini, pihaknya menekankan bahwa kondisi ini dapat membahayakan keselamatan wisatawan, terutama bagi mereka yang nekat mandi di laut.
"Kami mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai-pantai di Kabupaten Kaur untuk tidak mandi laut. Karena cuaca masih ekstrem, dan gelombang laut cukup tinggi. Sehingga berisiko bagi keselamatan pengunjung," ujar Yanto.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Masyarakat Dingatkan Waspada Bencana, Ini Kata Kepala BPBD Kaur
Dia menjelaskan, gelombang laut yang tinggi dan cuaca yang tidak menentu dapat membahayakan.
Bahkan bagi mereka yang berpengalaman sekalipun. Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan cuaca dan gelombang laut selama liburan Nataru.
Mereka berkomitmen untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada pengunjung melalui berbagai saluran komunikasi dan papan peringatan di lokasi wisata.
Pihaknya juga mengingatkan wisatawan agar selalu memperhatikan peringatan yang ada dan mengikuti arahan dari petugas setempat.
"Saya meminta. Agar wisatawan tetap, berhati - hati, dan mematuhi. Protokol keselamatan, yang sudah ditetapkan di setiap destinasi wisata. Dengan adanya peringatan ini, kami berharap wisatawan lebih waspada dan tidak terjebak dalam situasi berisiko tinggi yang dapat berakibat fatal," tambah Yanto.