KORANRADARKAUR.ID – Warga di Kecamatan Nasal diimbau untuk mewaspadai ancaman penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang ditularkan melalui kontak dengan urin tikus.
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus Leptospirosis di wilayah tersebut, pemerintah setempat mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit ini.
Leptospirosis adalah penyakit zoonotik yang dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan air atau tanah yang tercemar urin tikus yang terinfeksi.
Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, dan dalam kasus yang lebih parah, dapat mengarah pada gagal ginjal atau bahkan kematian.
BACA JUGA:2.000 Dosis Vaksin Bakal Disuntikan ke Hewan Ternak di Maje Nasal, Cegah Penyebaran Penyakit Ngorok
BACA JUGA:Puskesmas se-Provinsi Bengkulu Terapkan Program ILP, ini Tujuannya
Kepala Puskesmas (Kapus) Muara Nasal, Arif Purbowo, SKM mengatakan, bahwa meskipun belum ada kasus Leptospirosis yang dilaporkan di wilayahnya, pihaknya tetap waspada dan mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Meskipun belum ada kasus Leptospirosis di Kecamatan Nasal, kita harus tetap waspada terhadap ancaman penyakit ini. Penyebaran bakteri Leptospira bisa sangat cepat, terutama di area yang sering terendam banjir atau memiliki banyak tempat lembap yang menjadi habitat tikus,” ujarnya.
Selain itu, Kapus mengingatkan, pentingnya pencegahan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, menutup rapat tempat penampungan air, serta membersihkan saluran air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya tikus.
“Pastikan juga untuk menggunakan alas kaki ketika berada di area yang mungkin tercemar, terutama setelah hujan, serta menghindari kontak langsung dengan air yang diduga tercemar,” tambahnya.
BACA JUGA:DBD Nihil, Kepala Puskesmas Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Inilah Trik yang Disampaikan
BACA JUGA:Puskesmas Tanjung Kemuning Sosialisasi Kespro di Sekolah, Ajak Siswa Hidup Sehat
Lanjutnya, penyakit Leptospirosis biasanya terjadi pada musim hujan, karena tikus cenderung mencari tempat yang lebih aman dan kotoran tikus lebih mudah tersebar di permukaan tanah atau air yang terkena hujan.
Warga diminta untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasa mengalami gejala yang mencurigakan setelah terpapar lingkungan yang tercemar urin tikus.
"Kami akan monitoring dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penyakit Leptospirosis, serta memastikan, kesiapsiagaan fasilitas kesehatan untuk mengidentifikasi dan menangani kasus apabila terjadi. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan masyarakat Kecamatan Nasal dapat terhindar dari ancaman penyakit Leptospirosis yang berbahaya ini," paparnya. ***