KORANRADARKAUR.ID - Orang yang memiliki khodam pendamping sering disebut "orang berilmu". Karena bisa mengobati orang sakit hingga meramalkan sesuatu.
Tapi, kenapa banyak orang yang berilmu (memiliki khodam) susah meninggal dunia, dan harus melakukan ritual tertentu, supaya bisa meninggal dunia.
Bukankah orang berilmu itu, harus meninggal dalam keadaan tenang, dan tidak menggunakan ritual-ritualan? Berikut ini penjelasannya:
Dikutip dari Rumah Fiqih Indonesia, Kamis 29 Agustus 2024. Dari penggunaan istilah saja sudah salah, orang yang memiliki kekuatan sihir dan menjadi budak jin dianggap "orang berilmu" itu penghinaan terhadap ilmu. Karena sejatinya orang berilmu, tidak bersekutu dengan jin.
Sebagai umat muslim, seharusnya pemakaian istilah, orang berilmu, orang pintar, spritual, rohaniawan, praktisi dan lainnya diberhentikan. Karena hakikatnya mereka yang memiliki ilmu dari jin adalah penyihir atau budak jin.
* Bernarkah, orang yang memiliki khodam pendamping susah meninggal dunia?
BACA JUGA:Demi ANBK, SMPN 11 Kaur Pinjam Fasilitas Chromebook
BACA JUGA:Prevalensi Stunting Naik 2 Persen, Ajak Warga Konsumsi Ikan
Begini, orang yang memiliki khodam pendamping atau atau penyihir susah meninggal dunia saat menjelang ajalnya.
Karena jin ingin memastikan orang yang bersekutu dengannya meninggal dunia dalam keadaan keadaan su'ul khatimah. Jin tidak ingin manusia itu meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Bahkan jin merasa tidak ikhlas bila manusia meninggal dunia dalam keadaan baik.
Apapun dan bagaimanapun caranya mereka terus berusaha, agar manusia meninggal dalam keadaan buruk, dan masuk neraka jehanam. Jika tidak begitu, bukan jin namanya.
Menjelang ajalnya, manusia akan diberikan berbagai penyakit yang aneh. Itu semua ulah-alih jin agar manusia menderita menjelang ajalnya.
Itu disebutkan dengan istilah "susah meninggal dunia". Padahal sebenarnya itulah yang diinginkan oleh jin.
Mereka melakukan berbagai cara untuk menyiksa manusia yang bersekutu dengan mereka, agar meninggal dunia dalam keadaan su'ul khatimah.