KORANRADARKAUR.ID - Gerakan 3A merupakan organisasi yang didirikan oleh Jepang pada bulan Maret 1942.
Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia adalah semboyan yang digunakan dalam organisasi ini. Yuk simak di sini untuk tahu apa maksud dari Gerakan 3A.
Tokoh yang membentuk Gerakan 3A adalah Hitoshi Shimizu. Tokoh Gerakan 3A sendiri adalah Syamsuddin yang ditunjuk oleh Jepang sebagai pemimpin. Syamsuddin adalah tokoh nasionalis yang namanya jarang dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Kemudian, pada Juli 1942 dibentuk pula sub bagian Islam dengan nama Persiapan Persatuan Umat Islam. Namun pembentukan Gerakan 3A ini ternyata tidak mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat.
Hal ini karena Gerakan 3A tidak memberikan bantuan yang cukup dan tidak mampu mencapai semua tujuan yang ditelah dibuatnya.
BACA JUGA:Pahlawan Peduli Pendidikan, Berjuang untuk Kemerdekaan
BACA JUGA:Terlibat Cinta Lokasi, Simak Fakta Menarik Gibran Rakabuming
Jepang kemudian menyadari bahwa mereka harus mampu mengelabui para nasionalis terkenal untuk memobilisasi masyarakat. Hingga akhirnya, Gerakan 3A dibubarkan dan dibentuklah organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera).
Tujuan Gerakan 3A merupakan wujud upaya Jepang untuk memenangkan Perang Dunia ke-2. Hal ini karena Jepang adalah salah satu negara yang memiliki peran penting dalam Perang Dunia ke-2.
Dikutip dari kumparan.com, berikut adalah beberapa penjelasan dari Gerakan 3A yang dilakukan Jepang:
1. Nippon Pelindung Asia
Jepang pada saat itu percaya bahwa dengan menjadi negara pelindung di Asia akan memberikan mereka kontrol dan pengaruh yang lebih besar di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Keputusan MenPAN-RB 347 Tentang Seleksi PPPK 2024, Empat Poin Penting Jadi Perdebatan
Dengan memperluas wilayahnya ke negara-negara Asia lain, mereka berusaha membangun blok ekonomi yang kuat dan meningkatkan perdagangan dengan negara-negara Asia dan mereka berjanji untuk melindungi negara-negara Asia dari kolonialisme Barat.
Namun, tujuan perlindungan ini sebagian besar bertujuan untuk meningkatkan posisi Jepang sebagai kekuatan dominan di Asia.