Di hutan keramat, semua aktivitas manusia dilarang, kecuali untuk ritual dan upacara adat.
Ini menunjukkan rasa hormat mereka yang mendalam terhadap warisan leluhur mereka dan spiritualitas alam.
Sedangkan di hutan perbatasan, memungkinkan beberapa aktivitas manusia, seperti menebang pohon, tetapi dengan syarat yang ketat.
yaitu harus memperoleh izin dan setiap langkah harus mempertimbangkan dampak pada ekosistem.
BACA JUGA:Mantan Putri Solo dan Mualaf! Yuk Intip Fakta Istri Gibran Rakabuming
Suku Kajang memberikan gambaran gambaran bagaimana kelompok masyarakat adat melakukan pekerjaan tersebut.
Masyarakat di sana hidup berdasarkan Pasang Ri Kajang yang merupakan hukum leluhur yang disampaikan secara lisan melalui legenda dan dongeng.
Menceritakan tentang bagaimana manusia pertama jatuh dari langit ke dalam hutan mereka, menjadikannya tempat paling suci di Bumi.
Namun, kebijakan penebangan pohon Suku Kajang yang luar biasa menjadikannya terkenal di seluruh dunia.
Masyarakat di sini berjanji untuk menanam dua pohon sebagai gantinya setiap kali satu melakukan penebangan pohon.
BACA JUGA:5 Habib Yang Terlibat Langsung Dalam Perjuangan Kemerdekaan
2. Konsistensi dan Kebijakan yang Ideal
Suku Kajang telah menarik perhatian dunia karena komitmennya terhadap konservasi lingkungan. Mereka bukan hanya penjaga hutan tropis terbaik, tetapi mereka juga menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Mereka menunjukkan bahwa kesejahteraan alam dan manusia dapat bekerja sama, bukan bertentangan. Tentu saja, kesuksesan mereka tidak datang dengan mudah.
Dengan melawan berbagai tekanan eksternal yang datang dari berbagai arah, Suku Kajang telah berjuang untuk mempertahankan tradisi dan kebijakan mereka.
3. Bukan Sekadar Penjaga Hutan